Kemen PPPA Minta ABG Korban Open BO Pacar di Jaktim Diberi Pendampingan

Kemen PPPA Minta ABG Korban Open BO Pacar di Jaktim Diberi Pendampingan

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 07:43 WIB
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Nahar.
Nahar Deputi Perlindungan Anak (Foto: Kadek/detikcom)
Jakarta -

Seorang anak berinisial EN (13) di Jakarta Timur menjadi korban prostitusi online dengan cara dijual melalui aplikasi MiChat oleh pria berinisial RB (19) yang merupakan pacarnya sendiri. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) meminta agar EN diberi pendampingan.

"Karena korbannya anak, maka harus ada pendampingan, harus ada pendampingnya," kata Deputi Perlindungan Anak Kementrian PPPA, Nahar saat dihubungi, Rabu (29/12/2021).

Nahar menuturkan peristiwa tersebut menimbulkan keprihatinan. Dia menyebut berdasarkan data yang dimiliki Kementerian PPPA, pelaku kasus kekerasan seksual merupakan teman dekat atau pacar korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini kita memang prihatin dengan kondisi seperti ini. Dari data yang kami miliki bahwa pelaku mayoritas juga teman sebaya baik di survei maupun di sipon mayoritas pelaku teman pacar atau teman sebaya," tuturnya.

Nahar mengatakan kasus ini harus menjadi perhatian bersama. Dia berharap segala pemenuhan hak terhadap korban, termasuk hak mendapat pendampingan bisa didapat sepenuhnya.

ADVERTISEMENT

"Ini suatu kasus yang harus menjadi perhatian kita bersama, dari aspek penegakannya, penangannya juga harus dilakukan dengan baik, baik penanganan secara hukum maupun pendampingan anak yang menjadi korbannya. Dan kita berharap pemenuhan hak anak dan perlindungan bisa diberikan sesuai dengan kebutuhan anak sebagai korban," ucapnya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya

Saksikan juga 'Pengakuan Pemuda Disetrum Begal di BKT yang Ternyata Korban Open BO':

[Gambas:Video 20detik]



Diberitakan sebelumnya, seorang anak berusia 13 tahun berinisial EN di Jakarta Timur (Jaktim) menjadi korban prostitusi online lewat aplikasi MiChat. Aparat kepolisian bergerak melakukan penyelidikan.

Awalnya paman EN, Hendra, diberi tahu ibu EN bahwa keponakannya itu tidak pulang ke rumah sejak Selasa (21/12). Hendra lalu mencari EN ke lingkungan sekitar rumah korban.

"Awalnya ibunya ngomong ke saya tanggal 21, kabari saya si EN hilang, nggak pulang-pulang, terus udah semalaman. Saya sempat cari-cari dari keliling sekitar lingkungan nggak ada," kata Hendra kepada wartawan, Rabu (29/12).

Keesokan harinya, Hendra mendapat informasi dari tetangganya bahwa foto EN terpampang di aplikasi MiChat untuk prostitusi online. Hendra pun lantas memastikan kabar tersebut dengan meminta sejumlah foto keponakannya lewat akun yang memasang foto EN itu.

Setelah itu, Hendra melapor ke Polsek Makasar. Berdasarkan informasi yang dia terima, lokasi prostitusi EN berada di apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan (Jaksel). Hendra bersama aparat kepolisian pun menggerebek lokasi pada Sabtu (25/12).

Kasus tersebut kemudian dilimpahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Polisi telah berhasil menangkap RB. Saat ini yang bersngkutan masih diperiksa polisi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads