Tiga ruang kelas SMP Negeri 6 Tangerang Selatan ambrol hingga mengganggu kegiatan belajar-mengajar. Siswa terpaksa belajar di Aula sekolah.
"Untuk kegiatan belajar yang 3 kelas ini sementara menggunakan lab IPA, lab komputer, dan satu lagi di ruangan aula," ujar Wakasek SMPN 6 Tangsel Bidang Sarpras, Aep Saipul Rohman, saat dihubungi, Rabu (29/12/2021).
Aep menjelaskan, penyebab utama ambrolnya atap karena termakan usia. Menurutnya, atap tiga ruang kelas ini ambrol sejak November. Jika hujan angin, genteng sekolah mudah terdampak sehingga mengakibatkan plafon jebol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah lama cuman kan bertahap, Pak. Artinya, makin ke sini makin parah. Kalau dibangun sih sekitar tahun 2001 sekitar 20 tahun ya. Cuman karena kualitas gentengnya kurang bagus istilahnya mungkin bukan genteng Jatiwangi atau apa ya, nah itu genteng itu rapuh itu bisa dipatahin pakai tangan gitu. Jadi kalau hujan angin gitu bergeser patah sehingga hujan masuk otomatis rangka atap itu jadi sering kena basah jadi mengkhawatirkan. Jadi sering banget atapnya ambrol," tambahnya.
Dia menerangkan sempat memperbaiki atap rusak. Namun tetap kembali rusak sehingga menurutnya harus diperbaiki secara menyeluruh.
"Sering dibetulkan itu dari Pemda maupun itu dari kami sekolah juga sering direhab lah gitu. Sudah kesekian kali sudah kami perbaiki karena apa ya intinya penyakitnya di genteng ya jadi harus satu rehabnya. Intinya ini yang harus direhab besar itu atapnya," ungkapnya.
Baca juga: 11 Fakta Erupsi Gunung Semeru Sejauh Ini |
Saipul mengatakan tidak pernah ada siswa atau guru yang tertimpa atap ambrol. Dia mengatakan saat ini akses menuju kelas itu sudah ditutup dengan 'garis polisi'.
"Oh, korban tidak ada. Hampir ada, tapi di kelas lain bukan di kelas ini. Karena ini yang paling parah tapi di kelas lain ada pada saat KBM itu ada plafon yang jatuh tapi untung tidak kena. Ini di ini tempat kami tutup aksesnya pake police line karena emang berbahaya," katanya.
(idn/idn)