Kolonel Priyanto ditahan di rumah tahanan (rutan) militer tercanggih yang berlokasi di Jakarta. Kolonel Priyanto ditahan terkait kasus penabrakan sejoli Handi Saputra (18) dan Salsabila (14) di Nagreg, Jawa Barat.
Rutan tercanggih militer tersebut berada di Markas Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jayakarta di Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel).
"Saat ini Kolonel P ada di tahanan militer yang tercanggih, yang kita sebut smart tahanan militer di Jakarta, yang baru tahun lalu kita resmikan," kata Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa kepada wartawan di kantor Kominfo, Selasa (28/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rutan tercanggih itu diresmikan Jenderal Andika pada 20 April 2021. Saat itu Andika masih menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
![]() |
Andika mengatakan instalasi tahanan militer ini sangat aman dan juga terkendali. Sebab, lanjutnya, semua aktivitas telah terprogram secara otomatis.
Bagaimana fasilitas di rutan tercanggih militer tersebut?
Jenderal Andika meresmikan rumah tahanan militer berbasis artificial intelligence (AI) yang dikelola Pomdam Jayakarta. Rutan tersebut dilengkapi instalasi smart berbasis teknologi canggih pertama di Indonesia.
"Untuk pertama kalinya TNI Angkatan Darat memiliki smart instalasi tahanan militer. Smart ini karena memang berbasis ICT atau information communication technology. Sehingga semuanya ini sudah diintegrasikan sedemikian rupa," ujar Andika di Mapomdam Jaya, Jaksel, Selasa (20/4).
Andika mengatakan instalasi tahanan militer ini diatur secara elektronik sehingga penguncian hingga penyalaan lampu dilakukan secara otomatis.
Andika menyebut instalasi tahanan tersebut juga lebih manusiawi. Dia menyampaikan di rutan tersebut tak akan ada lagi perundungan yang terjadi.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
"Segala bentuk gerakan itu ada analisisnya dan analisisnya dilakukan langsung oleh artificial intelligence, jadi sudah otomatis," kata Andika.
Dia mengatakan instalasi tahanan militer yang canggih ini berdiri di atas tanah seluas 1.500 meter persegi. Menurut Andika, instalasi tahanan dapat menampung hingga 83 orang binaan.
Penahanan 3 Anggota TNI Penabrak Handi-Salsa
Sementara Kolonel Priyanto ditahan di Rutan Pomdam Jayakarta, dua anggota lainnya ditahan di tempat terpisah.
Dua oknum TNI lainnya saat ini tengah ditahan di Bogor dan Cijantung. Andika menyampaikan nantinya ketiga oknum tersebut akan dipusatkan ditahan di Jakarta untuk memudahkan penyidikan lebih lanjut.
"Nah, kemudian satu anggota Sertu AS itu ada di Bogor, dan satu lagi DA itu ada di Cijantung. Kita pusatkan tapi tidak kita satukan sehingga bisa kita konfirmasi," ucapnya.
![]() |
Ketiga oknum tersebut yakni:
- Kolonel Infanteri P Korem Gorontalo Kodam Merdeka, tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Merdeka, Manado.
- Kopral Dua DA Kodim Gunungkidul, Kodam Diponegoro, tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
- Kopral Dua Ahmad Kodim Demak, Kodam Diponegoro, tengah menjalani penyidikan di Polisi Militer Kodam Diponegoro, Semarang.
Kasus ini berawal ketika sebuah mobil yang ditumpangi tiga pria menabrak Handi dan Salsa di Nagreg, Kabupaten Bandung, Rabu (8/12) sore. Mereka mengangkut dan membawa tubuh Handi-Salsa ke dalam mobil bercat hitam itu.
Pemobil langsung tancap gas ke arah Limbangan dengan alasan akan membawa sejoli tersebut ke rumah sakit. Saksi mengungkapkan ciri-ciri tiga pria itu berbadan tegap.
Beberapa hari kemudian, mayat Handi-Salsa ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah. Pelaku diduga kuat sengaja membuang tubuh sejoli tersebut.