Polisi Periksa Vaksinator Joki Vaksin COVID-19 di Pinrang

Polisi Periksa Vaksinator Joki Vaksin COVID-19 di Pinrang

Hasrul Nawir - detikNews
Rabu, 29 Des 2021 11:38 WIB
Abdul Rahim, pria asal Pinrang, Sulsel mengaku jadi joki vaksin COVID-19 dan telah disuntik vaksin sebanyak 16 kali-dibayar Rp 800 ribu. (dok. Istimewa)
Foto: Abdul Rahim, pria asal Pinrang, Sulsel mengaku jadi joki vaksin COVID-19 dan telah disuntik vaksin sebanyak 17 kali-dibayar Rp 800 ribu. (dok. Istimewa)
Pinrang -

Polisi terus mendalami kasus joki vaksin bernama Abdul Rahim yang mengaku disuntik vaksin COVID-19 17 kali. Sejumlah saksi dan petugas vaksinator di 7 titik tempat Abdul Rahim disuntik dipanggil polisi.

"Dari kemarin kita sudah periksa petugas vaksinator masing-masing di PKM Mattiro Bulu dan PKM Salo, masih ada 5 saksi lagi dari koordinator vaksinator dari titik-titik lainnya," jelas Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Deki Marizaldi, Rabu (29/12/2021).

Deki menyebut pihaknya akan meminta keterangan saksi ahli dari dinas kesehatan. Keterangan yang diminta seputar dampak dari tindakan sang joki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah bersurat kepada tim Satgas dan Dinkes untuk menghadirkan saksi guna mengungkap fakta terkait dampak dari tindakan si Abdul Rahim," bebernya.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Pinrang, Barnabea menjelaskan pihaknya dan kepolisian telah menyita sejumlah kartu vaksin para pengguna jasa Abdul Rahim.

ADVERTISEMENT

"Bahwa si Rahim ini benar-benar 17 kali melakukan vaksin. Kalau kartu benar tetapi yang bersangkutan belum vaksin karena atas nama orang lain, kalau kartunya sah karena muncul di aplikasi PeduliLindungi, hanya pemiliknya itu pemalsuan data namanya," terang dia .

Dia menambahkan pihaknya terus mengupayakan untuk merampungkan vaksinasi terhadap 15 orang pengguna jasa joki.

"Saat ini sudah ada 7 yang sudah divaksin orang, berarti masih ada 8 yang belum (divaksin)," tutupnya.

Seperti diketahui, Rahim mengaku telah menggantikan 17 orang yang semestinya disuntik vaksin Corona. Kasus ini terkuak setelah video pengakuan Rahim viral di medsos.

Rahim sendiri mengakui telah 3 bulan menjadi joki vaksin COVID-19. Dia mengaku disuntik vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca.

Rahim mengaku mendapatkan bayaran dari pihak yang diwakilinya. Saat ini otoritas setempat sedang mengupayakan ada psikiater yang mendampingi Rahim.

Diduga, motif Rahim menjadi joki vaksin Corona warga karena kebutuhan ekonomi. Polisi menyebut Rahim baru keluar dari penjara atas kasus pencurian.

Simak Video 'Usai Kecolongan Joki, Pengawasan Vaksinasi di Pinrang Diperketat!':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads