Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengutarakan pendapatnya perihal kekosongan jabatan Pangkostrad. Effendi berkelakar menyebut sudah menjadi tren dan budaya di Indonesia bahwa jabatan strategis pasti diisi oleh kepentingan 'penguasa'.
Effendi awalnya menanggapi soal kekosongan jabatan Pangkostrad sudah kosong lebih dari sebulan. Dia sempat bercanda dengan menyebut posisi Pangkostrad tidak penting.
"He-he-he... karena nggak penting mungkin. He-he-he, masih cukup penting, ya," kata Effendi kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara serius, Effendi menilai banyak perwira tinggi TNI yang berpotensi menduduki kursi Pangkostrad. Ada dua nama yang saat ini digadang-gadang pantas menjabat Pangkostrad, namun Effendi berpendapat berbeda.
"Kalau yang berpotensi sebenarnya justru banyak sekali. Malah yang disebut di atas tidak termasuk dalam potensi secara objektif prestasi," terang anggota DPR Fraksi PDIP itu. Dia menanggapi anggapan Mayjen Agus Subiyanto (sekarang Pangdam Siliwangi) dan Mayjen Maruli Simanjuntak (saat ini Pangdam Udayana) kandidat kuat Pangkostrad.
Baca juga: Siapa Pangkostrad Baru Pengganti Dudung? |
Effendi menyebut jabatan strategis pasti diisi kepentingan 'penguasa', walaupun kerap tidak objektif.
"Sudah menjadi tren, tradisi, dan budaya di negeri kita, jabatan strategis itu pasti diisi oleh kepentingan 'penguasa', walaupun sering kali tidak mengindahkan meritokrasi dan prestasi secara objektif bagi kepentingan TNI dan bangsa Indonesia. He-he...," kelakar Effendi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Diberitakan sebelumnya, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PPP, Syaifullah Tamliha, berbicara soal kekosongan jabatan Pangkostrad. Siapa kandidat Pangkostrad? Ada satu nama yang disebut Tamliha, yakni Mayjen Maruli Simanjuntak.
"Saya yakin para pangdam sekarang, termasuk menantu Pak LBP (Luhut Binsar Pandjaitan), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak," kata Tamliha kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
Sekadar informasi, jabatan Pangkostrad sebelum kosong diemban oleh Jenderal Dudung Abdurachman. Setelah Dudung diangkat menjadi KSAD menggantikan Andika Perkasa, jabatan Pangkostrad kosong.
Kekosongan jabatan Pangkostrad secara resmi bisa dikatakan sejak 17 November 2021. Sebab, pada tanggal tersebut Jenderal Andika Perkasa menerbitkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1029/XI/2021 soal mutasi dan rotasi di lingkup internal TNI.
Dalam Keputusan Panglima TNI tersebut tertulis Letjen Dudung Abdurachman dari Pangkostrad menjadi KSAD. Namun tidak tertera siapa menjabat Pangkostrad menggantikan Dudung.