Pelatih biliar Sumatera Utara (Sumut) di PON Papua, Khoirudin (Choki) Aritonang, dijewer hingga diusir Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi saat acara pemberian tali asih. Bagaimana prestasi tim biliar Sumut saat PON Papua lalu?
"Lima perak, tujuh perunggu," kata Choki kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).
Baca juga: DKI Jakarta Juara Umum Biliar PON Papua 2020 |
Choki mengatakan perolehan medali biliar ini nomor dua terbanyak yang dihasilkan kontingen asal Sumut di PON Papua. Dia mengatakan tim biliar hanya kalah dari wushu, yang memperoleh 14 medali.
"Itu pun dengan meja bantuan pemerintah yang usang, nggak standar. Kok nggak ada bantuan dari Pemprov?" tuturnya.
Choki heran dengan pernyataan yang disampaikan Edy soal Biliar yang tidak berprestasi di PON. Choki mengatakan dia bersama atlet biliar sudah berjuang maksimal saat PON berlangsung.
"Cakapnya kok aneh-aneh, seakan kita nggak berjuang. Seakan-akan kita nggak membela Sumatera Utara. Sampai atlet kita ada yang kena malaria, kita nggak pernah nuntut apa-apa," ucap Choki.
Choki juga mengatakan bantuan dari Pemprov Sumut untuk cabang olahraga biliar tidak maksimal. Dia mengatakan atlet biliar asal Sumut berlatih dengan peralatan terbatas.
"Peralatan kita kan terbatas. Harapan kita sebelum PON, dibantu meja sesuai PON, tapi enggak. Tapi kok sekarang dia (Edy) macam paling paten memperjuangkan olahraga di Sumut ini," jelasnya.
Dalam klasemen akhir perolehan medali cabang biliar PON Papua, Sumut berada pada posisi ke-10. Berikut ini klasemennya:
(Peringkat Provinsi Emas Perak Perunggu Total medali)
1. DKI Jakarta: 6 1 3 (10)
2. Jawa Barat: 3 3 3 (9)
3. Jawa Tengah: 3 1 4 (8)
4. Papua: 2 3 9 (14)
5. Jambi: 2 0 0 (2)
6. Kalsel: 1 2 0 (3)
7. Jawa Timur: 1 1 3 (5)
8. Sulsel: 1 1 1 (3)
9. Yogyakarta: 1 0 3 (4)
10. Sumut: 0 5 7 (12)
Simak video 'Momen Gubsu Jewer-Usir Pelatih PON Gegara Tak Tepuk Tangan':
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
(afb/haf)