DPRD DKI Jakarta bakal memanggil Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta. Pemanggilan dilakukan terkait simpanan kas pemerintah daerah DKI sebesar Rp 12,953 triliun yang 'menganggur' di perbankan, sehingga ditegur oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
"Saya kemarin baru baca, tiga hari lalu ada (Provinsi) Jatim, Jateng. Nanti mau saya pertanyakan masalah uang itu," kata Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Yusuf saat dihubungi, Selasa (28/12/2021).
"Saya juga kaget ada Rp 12 T lebih (kas yang 'menganggur')," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yusuf mengatakan rapat bersama BPKD DKI Jakarta akan digelar pada Januari mendatang. Dalam rapat itu, Yusuf bakal mempertanyakan penyebab tingginya simpanan DKI di bank.
"Jadi saya kepingin tahu. Uang itu nggak sedikit. Apakah uang itu gagal lelang, kami juga nggak tahu," jelasnya.
"Saya nggak bisa menjawab dulu sebelum saya memanggil BPKD dan Sekda. Bukan manggil sih, tapi rapat," sambungnya.
Di samping itu, Komisi C bakal mempertanyakan target APBD perubahan serta realisasi serapan anggaran 2021 ini. Jika pandemi COVID-19 menjadi penyebab rendahnya serapan anggaran DKI, sebutnya, semestinya refocusing anggaran tak perlu dilakukan.
"Kita juga mau tanya target APBD perubahan tercapai nggak dari Bappeda, berapa persen di kuartal terakhir ini," imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, Tito Karnavian menegur 10 gubernur gara-gara simpanan kas pemerintah daerah 'menganggur' di perbankan, termasuk Pemprov DKI Jakarta dengan simpanan sebesar Rp 12,953 triliun. Para gubernur ini ditegur karena provinsi yang dipimpinnya dinilai memiliki jumlah simpanan yang cukup tinggi di perbankan.'
Simak awal kas 'nganggur' DKI senilai Rp 12,9 triliun terungkap di halaman berikutnya.