Driver Grab, Godelfridus Janter (47) mengaku dirinya mendapatkan ancaman usai insiden dengan penumpang wanita inisial NT (25). Seseorang mengancam akan membunuh istri dan anaknya melalui WhatsApp.
Godelfridus saat ini ditahan di Polsek Tambora atas kasus dugaan penganiayaan terhadap NT. Kasus ini bermula saat korban muntah di dalam mobil dalam perjalanan ketika diantar oleh tersangka ke rumahnya di Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (23/12) dini hari lalu.
Pengacara Godelfridus, Siprianus Janter mengaku ancaman itu diterima kliennya setelah kasus dugaan penganiayaan terhadap NT mencuat di media sosial. Ancaman tersebut membuat keluarga Godelfridus ketakutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi lalu yang ketiga, dia ada di bawah dalam ancaman, ancaman tekanan oleh WA bahwa keluarganya akan dihabisi itu. Dia stress," ujar Siprianus di Polsek Tambora, Jakarta Barat, Senin (27/12).
Ngaku Diancam oleh 'Tentara'
Siprianus memperlihatkan bukti tangkapan layar chat WhatsApp ancaman terhadap kliennya. Ancaman tersebut disebutnya berasal dari seseorang yang mengaku tentara.
"Ancaman itu banyak. Yang perlu kami garisbawahi adalah ancaman orang yang mengaku TNI. Dia bilang bahwa dia keluarganya si pelapor," ujar Siprianis Erdi Hardum saat ditemui di Polsek Tambora, Senin (27/12).
Lebih lanjut dia mengatakan ancaman tersebut bernada kasar. Dia menyebut pelaku mengancam akan membunuh istri dan anak Godelfridus.
"Dia akan menghabisi istri dan anaknya, dan menyebut nama. Udah kasar, udah sangat kasar. Ada ancaman pembunuhan, dihabisin itu kan pembunuhan," terangnya.
Simak di halaman selanjutnya: Godelfridus akan lapor polisi
Saksikan juga 'Eks Driver Taksi Online Cabuli Penumpang Bermodus Usir Jin di Dalam Mobil':
Akan Laporkan soal Ancaman
Siprianus mengatakan pihaknya akan melaporkan soal ancaman via WA itu dengan UU ITE. Kuasa hukum akan melaporkan pengancaman itu ke Polda Metro Jaya.
"Kami rencana hari ini laporan ke Polda soal ITE dan pengancaman yang mengaku tentara. Tapi karena jadwal hari ini mungkin besok (hari ini-red) atau lusa kami laporkan ke Polda soal pelanggaran ITE-nya," kata Siprianus.
Siprianus mengatakan ancaman itu diterima keluarga Godelfridus setelah kliennya ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polsek Tambora. Ancaman itu diterima melalui aplikasi percakapan WhatsApp.
"Kita sudah print out ancaman lewat WhatsApp itu yang membuat istri dan anaknya tidak tenang. Diancam dibunuh 'akan kami habisi'. Itu yang membuat kami kok kalau Anda percaya hukum, Anda sudah lapor polisi itu sudah jalan yang bagus. Kenapa harus ambil tindakan di luar itu. Itu yang kami sayangkan," terang Siprianus.
Curhat Di-bully Dicap Pelaku Cabul
Lebih lanjut Siprianus mengungkapkan bahwa kliennya merasa tertekan karena di-bully oleh netizen. Kliennya dicap sebagai pelaku pencabulan.
"Karena yang pertama, klien kami sudah di-bully oleh masyarakat, netizen bahwa dia seorang pelaku pelecehan seksual," ujar Siprianus Edi Hardum saat ditemui di Polsek Tambora, Senin (27/12).
Menurut Siprianus, kejadian yang diungkap korban tidak sepenuhnya benar. Menurutnya, masalah ini harus dilihat secara utuh dan lengkap.
"Itu semua sebenarnya sama sekali tidak benar. Itulah kami menjelaskan kepada masyarakat... bahwa tolong melihat masalah ini secara utuh, lengkap," sambungnya.
Simak di halaman selanjutnya: driver Grab minta polisi periksa penumpangnya
Driver Grab Minta Polisi Periksa Penumpang
Godelfridus Janter mengklaim bahwa dirinya dikeroyok oleh keluarga penumpang wanita NT (25) seusai insiden muntah. Pengacara Godelfridus, Siprianus, meminta polisi memeriksa NT dan saudaranya atas dugaan pengeroyokan itu.
Siprianus menjelaskan, kliennya dengan NT berkelahi. Dia mengatakan kliennya diinjak oleh seseorang.
"Akhirnya mereka saling baku pukul. Saat dia bergelut itu ada orang yang menginjak dia dari belakang. Klien kami melihatnya itu Y, sosok perempuan dan diduga juga adalah NT sendiri," ujar Siprianus.
Siprianus meminta kepolisian menyelidiki keterkaitan 3 orang bersaudara tersebut.
"Laporan kami ke Polres, tiga orang ini yang kami duga, polisi harus menyelidiki NT, Y, dan adik laki-lakinya," tegasnya.
Sebelumnya, Godelfridus telah membuat laporan resmi ke Polres Jakbar terkait pengeroyokan tersebut. Rencananya, Godelfridus akan divisum guna penyelidikan.
Tanggapan Penumpang Wanita NT
Sebelumnya, NT mengatakan belum memikirkan langkah-langkah setelah dipolisikan balik oleh driver Grab tersebut.
"Saya belum pikirikan langkah selanjutnya yang akan kami ambil," kata NT saat dihubungi, Minggu (26/12).
Namun, jika NT nantinya akan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, dia mengaku siap menjalani pemeriksaan. Menurut NT, dia akan kooperatif terhadap pihak kepolisian.
"Pastinya (siap kooperatif dan siap penuhi panggilan kepolisian)," singkatnya.