Seperti yang diberitakan sebelumnya, orang tua murid bersama 2 anaknya, AR dan SO, di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), berbuat keji dengan mengeroyok guru di sekolah. Sang guru, Syarifuddin (36), mengalami luka akibat pengeroyokan tersebut.
Peristiwa ini bermula pada Kamis (2/12) pagi lalu, di sekolah tempat pelaku dan korban di pertigaan Desa Cempi Jaya dan Desa Adu, Kecamatan Hu'u. Saat itu di depan sekolah tengah terjadi perkelahian antarsiswa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, korban Syarifuddin melerai perkelahian antarsiswa tersebut dan menyuruh mereka pulang. Tapi, pelaku SO yang menyaksikan perkelahian tidak terima saat disuruh oleh korban untuk pulang.
"Siswa berinisial SO bersikeras ingin melihat perkelahian itu. Sebelumnya, SO diminta pulang oleh korban, namun menolak, akan tetapi SO akhirnya pulang namun menyimpan rasa marah kepada korban," kata Kasat Reskrim Polres Dompu Ipda Adhar saat dimintai konfirmasi, Jumat (3/12).
SO kemudian pulang ke rumahnya dengan rasa dendam karena telah ditegur oleh korban. Beberapa saat berselang, datang kakak SO, AR, menemui korban dan langsung memaki korban. Cekcok mulut pun terjadi.
"AR, kakak dari SO, menanyakan kenapa adiknya dikasarin dan beradu cekcok mulut dengan korban," ujar Adhar.
Saat korban AR cecok mulut, SO kemudian datang bersama ayahnya. Tanpa basa-basi, ayah dan kedua anaknya itu langsung mengeroyok korban.
"SO bersama orang tuanya langsung melakukan pengeroyokan dengan cara melakukan pemukulan dengan menggunakan tangan yang dikepal. Korban mengalami luka bengkak di bagian muka dan badannya," tuturnya.
(lir/lir)