Provinsi Jawa Barat menjadi juara pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di Papua. Torehan juara pada tahun ini juga seakan bernostalgia dengan kenangan manis yang didapatkan Jabar 7 dasawarsa silam.
Kontingen Jawa Barat pada gelaran PON kali ini berhasil mengoleksi 133 emas, 105 perak dan 118 perunggu. Dalam PON Papua ini, cabang olahraga renang menjadi penyumbang medali terakhir. Di pertandingan terakhir itu, atlet renang Jabar menyumbang satu emas, dua perak dan satu perunggu.
Dengan raihan ini, Jabar sukses mempertahankan gelar juaranya yang diperoleh pada gelaran PON XIX pada tahun 2016 di Bandung.Kala itu, Jawa Barat juga merebut posisi juara umum dengan 217 emas, 154 perak, dan 158 perunggu, atau total 529 medali.
Prestasi itu merupakan raihan terbaik Jabar dalam meraih medali emas sepanjang PON yang digelar sejak 1951. Namun bukan prestasi beruntun di PON bukan terjadi pada 2016 lalu, tapi terjadi pada tujuh dasawarsa silam.
"Ini penantian 70 tahun lalu di mana Jabar kembali juara umum berturut-turut sejak 1951-1953," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil, dalam keterangannya.
Ya, pada Jawa Barat pernah juara tiga kali berturut-turut, yakni pada tahun 1951, 1953, dan 1961. Pada PON II yang digelar tahun 1951, dari 18 cabor Jabar memperoleh 21 medali emas, 10 perak, dan 11 perunggu dengan total 42 medali.
Sementara PON III yang digelar tahun 1953, Jabar meraih 24 emas, 12 perak, dan 14 perunggu dengan total 50 medali.
Dengan demikian sepanjang sejarah penyelenggaraan PON yang dimulai di Karesidenan Surakarta tahun 1948, Jabar mampu lima kali menjadi juara umum yaitu pada PON II/1951 di DKI Jakarta, PON III/1953 di Medan, PON V/1961 di Bandung, PON XIX/2016 di Bandung, dan PON XX/2021 di Papua.
Sejauh ini baru DKI, Jabar, dan Surakarta yang berhasil menjadi juara umum. Jabar tiga kali juara di tanah orang.
"Beli tomat ke Ujungpandang, Jawa Barat bukan jago kandang," ujar Kang Emil dilansir dari website resmi Pemprov Jabar.
Kang Emil juga mengungkapkan rasa bahagianya menjadi bagian sejarah Papua karena baru pertama kali menggelar PON. Jabar adalah provinsi pertama yang juara di Papua. Kemenangan tersebut juga menjadi catatan, sebab baru pertama kalinya PON digelar di masa pandemi COVID-19.
"Ini peristiwa bersejarah, pertama kali PON diselenggarakan di tanah Papua dan berlangsung di masa COVID-19, khususnya ketika bangsa Indonesia setelah melewati gelombang kedua pandemi," imbuhnya.
Menurut Kang Emil, hasil ini merupakan perjuangan dan kerja keras yang luar biasa dari atlet, pelatih, tim, dan keluarga. Hasil tersebut juga menurutnya merupakan kerja keras, ketekunan, dan kedisiplinan serta kerja sama seluruh stakeholders olahraga di Jawa Barat.
"Ini bukan sekadar prestasi medali, namun bukti cinta para atlet kepada Jawa Barat, buah dari ketekunan," sebut Kang Emil
Kang Emil pun mengatakan bahwa pembinaan atlet yang konsisten menjadi kunci di balik suksesnya Jawa Barat menjadi juara umum pada gelaran PON XX Papua.
"Pola pembinaan atlet dimulai sejak dini melalui pencarian bibit atlet dan kejuaraan berjenjang, misalnya pekan olahraga pelajar daerah dan nasional serta kejuaraan tingkat junior dan senior," jelasnya.
Dengan materi atlet yang ada saat ini, Kang Emil pun optimis Jabar akan kembali mempertahankan gelar juara umum pada perhelatan PON XXI yang akan digelar di Medan dan Banda Aceh pada 2024.
"Optimistis PON 21 di Medan dan Aceh Jabar akan juara umum," ungkapnya.
(prf/ega)