Jawa Barat berhasil menjadi juara umum pada gelaran Pekan Olahraga Nasional XX di Papua. Torehan ini membuat Jabar sukses mempertahankan gelar juara umum yang diraihnya pada PON XIX 2016.
Pada gelaran tersebut, kontingen Jawa Barat sukses mengumpulkan 133 emas, 105 perak dan 118 perunggu. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan hasil ini merupakan buah perjuangan dan kerja keras para atlet saat berlaga di PON Papua. Dia pun mengapresiasi keberhasilan tim Jabar.
"Ini hasil dari keringat, tangis dan darah, buah dari kerja keras, ketekunan dan kedisiplinan serta kerja sama seluruh stakeholder olahraga di Jawa Barat," kata Kang Emil, sapaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Gegap Gempita Prestasi Olahraga Jawa Barat |
Kang Emil juga mengatakan hasil juara umum ini mengulang sejarah 70 tahun lalu. Saat itu, Jabar meraih juara umum berturut-turut.
"Ini penantian 70 tahun lalu di mana Jabar kembali juara umum berturut-turut sejak 1951-1953," ucap Kang Emil.
Pada PON Papua, Jabar mengungguli dua pesaing terdekat yakni DKI Jakarta yang finis di tempat kedua dengan 110 emas, 91 perak, dan 101 perunggu. Jawa Timur di posisi tiga jumlah emasnya sama dengan DKI, 89 perak, dan 90 perunggu. Sementara tuan rumah Papua di posisi keempat dengan 93 emas, 67 perak, 102 perunggu.
Sempat tercecer di posisi ketiga dari Papua dan DKI Jakarta pada awal, Jabar tancap gas di pertengahan event dan menyalip perolehan medali dan memantapkan posisi di puncak klasemen sampai akhir event.
Baca juga: Atlet Hoki Jabar di PON Diarak Warga Ciamis |
Dari 2.218 medali yang diperebutkan, atlet Jabar berhasil menggondol 356 medali atau sekitar 16 persen. PON Papua ini dirasakan lebih kompetitif dibandingkan sebelumnya. Dalam. PON Papua ini, cabang olahraga renang menjadi penyumbang medali terakhir.
Jabar juga berhasil menjadi juara umum di 15 cabang olahraga yang dipertandingan di PON XX Papua. Tak hanya itu, sederet rekor juga dibuat oleh kontingen Jabar pada pesta olahraga nasional tersebut.
Misalnya lima pelari Jabar yang sukses memecahkan tiga rekor sekaligus. Rekor pertama dicatat oleh Halomoan Edwin Binsar Simanjuntak pada nomor lari gawang 400 meter. Peraih medali perak Sea Games itu mencatatkan waktu tercepat 51.33 detik.
Catatan waktu tersebut pun memecahkan rekor PON yang sebelumnya dipegang pelari Nusa Tenggara Barat (NTB) Andrian dengan waktu 51.83 detik pada PON XIX Tahun 2016.
Selain Halomoan, pelari asal Jabar Tyas Murtingsih juga mampu memecahkan rekor nasional pada nomor lari putri 100 meter yang selama 20 tahun dipegang oleh Irene Truitje dengan catatan waktu 11.74 detik. Tyas mencatatkan waktu 11.67 detik.
Dalam melatih atletnya, Kang Emil mengungkapkan Pemda Provinsi Jabar memiliki pusat pendidikan dan latihan olahraga pelajar yang membina atlet dari 13 cabang olahraga. Selain provinsi, kabupaten/kota juga memiliki Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP).
"Pola pembinaan atlet dimulai sejak dini melalui pencarian bibit atlet dan kejuaraan berjenjang, misalnya pekan olahraga pelajar daerah dan nasional serta kejuaraan tingkat junior dan senior," jelas Kang Emil.
(prf/ega)