Bantah Lecehkan Penumpang Wanita, Driver Grab Jelaskan Insiden Muntah

Bantah Lecehkan Penumpang Wanita, Driver Grab Jelaskan Insiden Muntah

Adhyasta Dirgantara - detikNews
Sabtu, 25 Des 2021 10:19 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands on her head in a gesture of despair. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with copy space.
Ilustrasi pelecehan seksual (Foto: iStock)
Jakarta -

Seorang perempuan berinisial NT mengaku dilecehkan hingga dianiaya oleh driver GrabCar berinisial GJ karena muntah saat diantar pulang ke Tambora, Jakarta Barat (Jakbar). GJ membantah melakukan pelecehan seksual terhadap NT.

"GJ tidak melakukan pelecehan seksual, seperti menyentuh payudara perempuan NT. GJ hanya menyentuh pipi NT, itu dilakukan karena NT lebih dulu memukul GJ," ujar kuasa hukum GJ, Siprianus Edi Hardum, melalui keterangan tertulis, Sabtu (25/12/2021).

Siprianus menilai pengakuan NT dalam sejumlah pemberitaan media massa terlalu berlebihan. Dia turut membeberkan kronologi kejadian versi GJ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian bermula pada Kamis (23/12) sekitar pukul 01.45 WIB. NT bersama temannya, J, meminta dijemput oleh GrabCar. GJ pun menjemput keduanya ke sebuah bar di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara (Jakut).

Siprianus menjelaskan, berdasarkan keterangan dari GJ, NT sudah berada dalam kondisi mabuk saat masuk ke mobil. GJ juga mencium bau alkohol.

ADVERTISEMENT

"Begitu masuk mobil, sangat kelihatan NT berada dalam kondisi mabuk. GJ juga mencium bau alkohol ketika mereka berbicara dalam mobil. Keduanya duduk di bangku tengah. NT duduk pas di belakang sopir (GJ)," tuturnya.

Selanjutnya, NT muntah dalam perjalanan. Ketika NT hendak muntah, temannya mengatakan untuk tidak muntah di dalam mobil. Pasalnya, mobil yang dikendarai GJ itu adalah mobil untuk mencari penumpang lain juga.

Menurut pengakuan GJ, NT dan J saat itu tidak memintanya berhenti. Masih menurut GJ, setelah NT muntah, NT meminta GJ berhenti di pinggir jalan untuk membeli air mineral.

Siprianus mengungkapkan GJ justru menawarkan minuman air mineral yang disiapkannya di jok belakang mobil. GJ memberhentikan mobil untuk mengambil dua botol air seraya membuka pintu tengah untuk memberikan airnya.

Saat GJ membuka pintu mobil tengah itu, ia melihat kucuran muntahan di bagian dalam kanan mobil itu. GJ pun meminta ganti rugi.

"Kemudian ia (GJ) masuk mobil, sambil setir, ia berkata, 'Cici, mobil saya kena muntahan itu. Mohon pengertiannya nanti. Pasalnya, saya harus cuci ini mobil, dan pagi-pagi buta begini belum ada tempat cuci mobil dan saya tidak bisa mencari penumpang'. Permintaan itu dijawab, 'iya' oleh NT dan J," beber Siprianus.

Begitu sampai tujuan, NT dan J membayar ongkos perjalanan dengan aplikasi OVO. Siprianus mengatakan NT menyodorkan uang tunai Rp 50 ribu sebagai ganti rugi membersihkan muntahannya sambil mengeluarkan kata-kata kasar.

"Karena merasa rugi dicampur kesal dengan kata-kata kasar itu, GJ turun dari mobil, dan mencegat NT dengan memegang tangan kirinya, sambil berkata, 'lihat muntahanmu itu. Mana pengertiannya. Saya minta Rp 300 ribu'," katanya.

Saat itulah NT memberontak. Siprianus mengklaim NT yang terlebih dahulu memukul GJ.

Lihat juga video 'Eks Driver Taksi Online Cabuli Penumpang Bermodus Usir Jin di Dalam Mobil':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman selanjutnya

Korban Mengaku Dilecehkan dan Dianiaya

Dimintai konfirmasi terpisah, korban berinisial NT mengaku tidak muntah di dalam mobil driver GrabCar. NT menjelaskan insiden itu terjadi pada Kamis (23/12) dini hari.

Saat itu, NT baru saja pulang dari pesta ulang tahun temannya di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. NT mengaku saat itu dirinya memang minum di bar, tetapi tidak sampai mabuk.

"Awalnya kan saya habis dari ulang tahun teman. Memang di acara kaya bar gitu, saya di bar. Kalau mabuk sih nggak karena saya di sana cuma setengah jam, dikasih bukan alkohol, kayak mocktail gitu," kata NT kepada wartawan, Jumat (24/12).

Dalam perjalanan, NT merasa pusing, lalu meminta sopir menepi sebentar. Namun sopir tersebut tidak mau berhenti hingga akhirnya ia membuka kaca jendela dan muntah.

Sopir tersebut tidak terima. Ia sempat meminta korban ganti rugi Rp 300 ribu.

Korban kemudian memberikan tips sebesar Rp 100 ribu sambil meminta maaf. Namun pelaku tidak terima dan malah menghina korban.

Singkatnya, saat itu kemudian terjadi percekcokan. Hingga akhirnya korban dan saudaranya menerima pelecehan seksual dan penganiayaan dari pelaku.

"Memar dan lecet area pipi sampai makan susah karena sakit saat ngunyah. (Sakit juga di) perut bawah sebelah kanan," imbuh NT.

Simak video 'Tampang Pemotor yang Viral Pukul Sopir Feeder BST Solo':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(drg/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads