Kasus pria di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Abdul Rahim (49), mengaku menjadi joki suntik vaksin COVID-19 terus diusut. Warga yang menjadi pengguna jasa Rahim juga tengah dicari.
Seperti diketahui, Rahim mengaku telah menggantikan 17 orang yang semestinya disuntik vaksin Corona. Kasus ini terkuak setelah video pengakuan Rahim viral di media sosial (medsos).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel juga tengah memastikan pernyataan Rahim. Dinkes Sulsel telah mengambil sampel darah dan urine Rahim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dinkes Sulsel ingin memastikan kebenaran pernyataan Rahim yang mengaku telah disuntik vaksin Corona hingga 17 kali.
Rahim sendiri mengakui telah 3 bulan menjadi joki vaksin COVID-19. Dia mengaku disuntik vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca.
Rahim mengaku mendapatkan bayaran dari pihak yang diwakilinya. Saat ini otoritas setempat sedang mengupayakan ada psikiater yang mendampingi Rahim.
![]() |
Diduga, motif Rahim menjadi joki vaksin Corona warga karena kebutuhan ekonomi. Polisi menyebut Rahim baru keluar dari penjara atas kasus pencurian.
Berikut sejumlah fakta baru terkait kasus joki vaksin di Pinrang ini:
15 Pengguna Jasa Joki Vaksin Ditemukan
Polres Pinrang menemukan 15 orang warga yang telah menggunakan jasa joki vaksin COVID-19 yang ditawarkan Abdul Rahim. Setelah dimintai keterangan, tiga orang di antaranya langsung minta disuntik vaksin dosis pertama.
Sebanyak 15 orang itu awalnya dimintai keterangan oleh Satreskrim Polres Pinrang. Mereka lalu diserahkan ke Dinkes Pinrang untuk menjalani screening.
"Kemarin malam ada tiga orang yang dengan kesadaran sendiri meminta divaksin," ujar Kadis Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi dalam keterangannya, Jumat (24/12).
Selanjutnya Dinkes Pinrang akan memberi suntikan vaksin COVID-19 kepada 12 orang sisanya. Dia menyebut 12 orang itu sudah bersedia divaksin.
"Kalau nggak sore, malam nanti mereka (12 orang) akan divaksin juga, karena kebanyakan masih ada di kebun," terangnya.
Simak video 'Usai Kecolongan Joki, Pengawasan Vaksinasi di Pinrang Diperketat!':
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Pengakuan Pengguna Jasa Joki Vaksin COVID-19
Iqbal, seorang warga yang menggunakan jasa joki vaksin dari Rahim, mengaku memilih menggunakan jasa joki vaksin setelah ditawari Rahim.
"Dia (Abdul) yang mendatangi saya dan menawarkan diri. Kebetulan saya punya penyakit ambeien, jadi saya setuju saja, upahnya saya kasih Rp 80 ribu," tutur Iqbal.
Warga lainnya, Syarifuddin, mengaku menggunakan jasa Abdul karena takut vaksin COVID-19 membahayakan penyakit jantung yang dideritanya. Terlebih Syarifuddin mengaku sering mengalami pusing.
"Saya ada penyakit jantung dan sering merasa pusing. Ditawari sama dia, saya mau, karena dapat kartu vaksin. Siapa tahu besok-besok ada keperluan mendadak ke Kalimantan, jadi tidak susah-susah," tutur Syarifuddin.
Dinkes Cari Pengguna Jasa Joki Vaksin
Dinkes Pinrang tengah mencari warganya yang menggunakan jasa joki vaksin. Warga pengguna jasa joki vaksin itu akan disuntik vaksin.
"Kita masih menunggu data hasil penyelidikan dari Polres terkait nama-nama yang diwakili oleh si joki vaksin, kemungkinan sebentar kalau mereka sudah kumpul akan langsung kita lakukan vaksin di Polres," ujar Kadinkes Pinrang Dyah Puspita Dewi dalam keterangannya, Kamis (23/12).
![]() |
Polres Pinrang saat ini sedang menyelidiki warga yang telah menggunakan jasa joki vaksin. Mereka akan akan dihadirkan di Mapolres Pinrang untuk dimintai keterangan.
Simak penyebab Rahim bisa lolos 17 kali menjadi joki vaksin Corona di halaman berikutnya.
Penyebab Joki Lolos 17 Kali Disuntik Vaksin
Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Pinrang, Andi Irwan Hamid mengungkap penyebab Abdul Rahim bisa lolos 17 kali mewakili warga disuntik vaksin. Irwan membantah pelaksana vaksinasi di Pinrang tidak sesuai SOP hingga joki bisa lolos.
"Tidak ada yang tidak sesuai dengan protap (prosedur tetap), cuma memang ada kelemahan dan saya kira di mana-mana bisa terjadi (joki vaksin), cuma mungkin di Pinrang yang terbongkar," ujar Irwan di Mapolres Pinrang, Kamis (23/12).
Irwan mengatakan Satgas COVID-19 Pinrang akan melakukan evaluasi terhadap program vaksinasi agar tidak ada lagi yang menjadi joki vaksin. Dia meminta jajaran untuk melakukan verifikasi lebih ketat terhadap warga yang akan disuntik vaksin.
"Tetap ada evaluasi meskipun sebenarnya berjalan normal. Secara administrasi (pengawasan) agak sulit dijangkau oleh petugas vaksinator kita (joki vaksin), mereka memperlihatkan KTP dengan memakai masker ini kan agak sulit dideteksi," katanya.
![]() |
Rahim Ungkap Efek 17 Kali Joki Vaksin Corona
Abdul Rahim mengaku telah 17 kali menjadi joki disuntik vaksin Corona. Seandainya tidak ketahuan, dia mengakui akan tetap jadi joki vaksin.
Abdul mengaku hanya merasakan efek lemas dan baru mau berhenti jika mengalami sakit jantung.
"Seandainya saya tidak ketahuan, mungkin saya masih menggantikan pasien untuk suntik vaksin," kata Abdul saat ditemui di Mapolres Pinrang, Rabu (22/12/2021).
Abdul, yang hanya pengangguran sebelum jadi joki vaksin, mengaku tidak merasakan efek yang membahayakan bagi dirinya meski telah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.
"Seandainya kalau saya muntah-muntah atau sakit jantung atau apa yang parah, mungkin saya akan berhenti saat itu juga. Tapi selama ini tidak ada gejala yang parah, paling saya cuma merasa pusing dan sedikit lemas, tapi tidurnya enak," ujarnya.