Aparat gabungan Polres Depok, TNI, Satpol PP, dan Dishub melakukan pengecekan ke sejumlah gereja di Kota Depok, Jawa Barat. Pengecekan dilakukan untuk menjamin pelaksanaan misa Natal berjalan damai.
"Hari ini kegiatan pemantauan yang kami lakukan dalam rangka untuk menjamin dan meyakinkan bahwa pelaksanaan ibadah hari ini bisa berjalan aman, lancar. Sehingga saudara-saudara kita yang beragama nasrani bisa lebih tenang, lebih khusyuk dan lebih nyaman untuk melaksanakan ibadah," kata Dandim 0508 Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunte kepada wartawan, Jumat (24/12/2021).
Fahmi mengatakan pihaknya bersama jajaran Polres Depok dan Pemkot Depok malam ini melaksanakan patroli hingga Sabtu (25/12). Hal itu untuk menjamin keamanan umat Nasrani dalam menjalankan ibadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan terus sampai besok melaksanakan patroli agar wilayah Depok ini dapat terjamin keamanan selama saudara saudara kita beragama nasrani menjalankan ibadah," ujar Fahmi.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Imran Edwin Siregar mengatakan pihaknya mempertebal kekuatan personel di gereja-gereja yang ada di Kota Depok.
"Kita lihat pokoknya, nggak sama kekuatannya. Mana gereja yang jemaatnya banyak, itu kita pertebal kekuatannya, tapi mayoritas kira-kira 30-an," ujar Imran.
Imran juga menjelaskan ada perbedaan pengamanan gereja saat ini. Hal itu disebabkan saat ini Depok sudah PPKM level 1. Jemaat yang datang dibatasi 25 persen dari kapasitas normal.
"Jelas ada karena tahun lalu kita level 4 kan kalau ini level 1, tapi itu pun tetap mereka melaksanakan itu berdasarkan Inmendagri. Jadi ada yang daring, dibatasi kurang-lebih hanya 25 persen," tutur Imran.
Imran mengimbau pihak gereja melakukan pengamanan internal saat misa Natal. Hal itu seperti memeriksa para jemaat dan menyiapkan Satgas COVID-19.
"Jadi hasil rapat kita dengan pimpinan-pimpinan gereja di Depok kita tetap mengimbau melakukan pengamanan internal, memeriksa para jemaat dan juga ada mereka menyiapkan Satgas COVID mereka juga," tutur Imran.
Kapasitas Gereja Paroki Santo Paulus
Kepala Pastor Gereja Katolik Paroki Santo Paulus Romo Agustinus Anton Widarto mengatakan sebanyak 250 jemaat yang datang ke gereja harus daftar terlebih dahulu melalui Google Form. Jemaat juga diharuskan mengakses PeduliLindungi saat memasuki area gereja.
"Kami mengikuti arahan pemerintah. Kami harus daftar secara menggunakan Google form setiap orang dan kami jatah ini 250 sudah terpenuhi," jelas Romo Agustinus.
"Nanti hari H-nya mereka harus datang, cuci tangan dulu di parkiran, lalu kemudian scan QR PeduliLidungi baru kemudian masuk cek suhu masuk cuci tangan lagi, baru masuk," tambahnya.
Romo Agustinus juga mengatakan untuk anak di bawah 12 tahun tidak diperkenankan mengikuti misa natal secara langsung. Jemaat yang hadir secara langsung diutamakan yang telah divaksinasi COVID-19.
"12 tahun belum boleh masuk karena mengikuti aturan dari pemerintah juga dan belum vaksin, diusahakan yang hanya sudah vaksin. Kita mau melindungi semua, jadi diutamakan yang sudah vaksin saja," tutur Romo Agustinus.
Terakhir, Romo Agustinus juga mengatakan ada tiga sesi pelaksanaan ibadah misa Natal. Tiap sesi ibadah misa natal selama satu setengah jam.
"Ini kita 1,5 jam selesai. Lalu nanti ada lagi jam setengah 8," tutur Romo Agustinus.
(isa/isa)