Wakil Ketua DPD RI Mahyudin meminta lahan Area Penggunaan Lain (APL) tidak diberikan ke pengusaha perkebunan tapi ke petani sawit. Hal tersebut diungkapkan oleh Mahyudin saat menghadiri acara pembukaan Rapat Kerja Daerah Forum Petani Kelapa Sawit (FPKS) Kutai Timur di Hotel Royal Victoria Sangatta - Kutai Timur, Selasa (23/12/2021).
Berdasarkan sejarahnya, menurut Mahyudi, awal terbentuknya pemerintahan Kutai Timur tahun 2001 dengan Bupati Awang Faroek Ishak dicanangkan program Gerakan Daerah Pengembangan Agribisnis (GERDABANG AGRI) yang salah satu komoditas unggulan nya adalah kelapa sawit. Pemerintah saat itu membagi-bagikan bibit sawit ke masyarakat baik lewat program pemerintah langsung maupun melalui perusahaan perkebunan yang ada.
"Forum ini menjadi jembatan antara petani dan pemerintah juga menjadi wadah untuk meningkatkan hasil produksi dalam upaya mensejahterakan petani sawit," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahyudin juga berharap agar pemerintah Kabupaten Kutai Timur memberikan subsidi bibit, pupuk, dan kebijakan pemberian lahan APL kepada kepada para petani sawit bukan pengusaha perkebunan.
"Harapan kedepan pabrik refenery dan turunan sawit harus di bangun di Kutai Timur, kita punya KEK MALOY agar dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja," tambahnya.
Sementara itu, Ketua FPKS Kutim Asbudi berharap agar forum ini mampu menjadi wadah transfer ilmu bertani kepada para petani. Pasalnya dalam forum kali ini ada sejumlah ilmu yang bisa didapatkan oleh para petani seperti cara pemupukan dan pembenihan yang benar.
"Ada Persentase dari PT.PUPUK KALTIM tentang Tata Cara Pemupukan yang baik dan benar, selain itu akan ada juga materi tentang pembenihan/pembibitan dari Pusat Pembenihan Kelapa Sawit," pangkas Asbudi.
(ega/ega)