KY Terima Puluhan Laporan Kasus Mafia Tanah Sepanjang 2021

Andi Saputra - detikNews
Jumat, 24 Des 2021 15:32 WIB
Ilustrasi Hukum (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Ketua Bidang Pengawasan Hakim Komisi Yudisial (KY) Sukma Violetta mengungkap KY menerima 87 laporan masyarakat dan 51 surat tembusan terkait perkara pertanahan pada Januari-November 2021. Di sisi lain, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Sofyan Jalil mendapat dukungan alumni Undip untuk melawan mafia tanah.

"Dari jumlah tersebut, ada 65 permohonan pemantauan persidangan kasus pertanahan. Sementara 17 laporan menunggu kelengkapan, 3 laporan telah dianalisis, 1 laporan memasuki pemeriksaan pendahuluan, dan 1 laporan telah dilakukan sidang panel," ungkap Sukma dalam siaran pers yang dikutip detikcom, Jumat (24/12/2021).

Sesuai dengan kewenangannya, KY menjaga kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. KY memantau sidang sengketa tanah, seperti penguasaan tanah tanpa hak, sengketa waris, sertifikat ganda, dan perkara yang diduga terkait praktik mafia tanah.

"KY telah melakukan 31 pemantauan sidang sengketa tanah sebagai upaya untuk mengawal persidangan yang adil bagi semua pihak yang berperkara. KY tidak akan masuk ke substansi perkara, karena KY mendorong independensi hakim dalam memutus perkara," jelas Sukma.

Sementara itu, 31 permohonan lainnya tidak dapat dipantau KY dan 3 permohonan masih dalam proses analisis.

Sukma menambahkan bahwa KY telah menjalin sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian ATR/BPN, terkait laporan masyarakat dan permohonan pemantauan sengketa tanah ini. Bahkan, secara khusus, Kementerian ATR/BPN telah memohonkan 13 sengketa tanah untuk dipantau oleh KY. Sebanyak 12 kasus telah dipantau dan 1 kasus tidak dipantau karena sudah putus.

Sementara itu, alumni Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (FH Undip) mendukung upaya Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN) Sofyan Jalil melawan mafia tanah. Termasuk membentengi ATR/BPN dari perlawanan balik yang dilakukan mafia tanah.

"Kami merasa perlu men-support BPN. Kami dari alumni Ikatan Alumni (Ika) FH Undip mendukung langkah-langkah yang dilakukan Pak Menteri untuk mendukung memberantas mafia tanah. Dan kami berkomitmen juga mengerahkan seluruh alumni kami men-support Pak Menteri, termasuk bersama-sama berjuang memberantas mafia tanah," kata Ketua Ika FH Undip, Ahmad Redi.

Pesan itu telah disampaikan Ika FH Undip langsung ke Sofyan Jalil di kantornya, Jalan Sultan Hasanuddin, pagi ini. Ika FH Undip akan menggalang seluruh alumni yang tersebar di berbagai kelompok profesi untuk melawan mafia tanah.

"Kami akan melakukan komunikasi dengan alumni yang tersebar di kejaksaan, notaris, pengacara, hakim, polisi, memastikan mereka berkomitmen menjadi agen-agen pemberantasan mafia tanah sesuai dengan profesinya masing-masing," ujar Redi.

Bagaimana dengan serangan balik mafia tanah?

"Betul, BPN juga diserang. Bahwa itu bagian dari komitmen kami juga bahwa kami ada di belakang Pak Menteri untuk melawan para mafia tanah," jawab Redi tegas.




(asp/yld)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork