Baliho Puan di Semeru Disorot, Ini Kata Warga dan Penjelasan PDIP

Baliho Puan di Semeru Disorot, Ini Kata Warga dan Penjelasan PDIP

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 23 Des 2021 16:13 WIB
Baliho Puan di Semeru menjadi sorotan baru-baru ini. Baliho Ketua DPR RI ini banyak bertebaran di lokasi terdampak erupsi Semeru.
Baliho Puan di Semeru Disorot, Ini Kata Warga dan Penjelasan PDIP (Foto: Dok. Satpol PP Lumajang)
Jakarta -

Baliho Puan di Semeru menjadi sorotan baru-baru ini. Baliho Ketua DPR RI ini banyak bertebaran di lokasi terdampak erupsi Semeru.

Berikut adalah informasi mengenai baliho Puan di Semeru yang sudah kami rangkum.

Baliho Puan di Semeru: Tersebar di Sepanjang Jalan

Baliho Puan Maharani bertebaran di sepanjang jalan di Lumajang menuju Semeru. Diketahu baliho tersebut mulai muncul sejak Senin (21/12) saat Puan meninjau lokasi desa terdampak erupsi, tepatnya di Kecamatan Pronojiwo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada dua ukuran baliho Puan yang terpasang yakni berukuran 2x1,5 meter dan 3x4 meter. Baliho tersebut menampilkan sosok Puan yang menggunakan kerudung merah dengan tulisan Puan Maharani Ketua DPR RI.

Di atas sosok Puan tertulis 'Tangismu, Tangisku, Ceriamu, Ceriaku, Saatnya Bangkit Menatap Masa Depan'. Pada bagian pojok atas sendiri terdapat logo dengan tulisan "Relawan Puan Maharani"

ADVERTISEMENT

Baliho tersebut bertebaran di jalan-jalan besar serta jalan desa. Berdasarkan pengamatan detikcom, baliho Puan banyak bertebaran di lokasi terdampak erupsi Semeru di 2 kecamatan, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.

Baliho Puan di Semeru: Ini Kata Warga

Salah satu warga Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Pronojiwo Zaini mengatakan, pemasangan baliho Puan Maharani di lokasi terdampak Semeru saat ini kurang pas. Mengingat erupsi Semeru baru ini masih menyisakan trauma bagi warga.

"Untuk saat ini (pemasangan baliho) jangan dulu dipasang di saat suasana duka seperti ini. Yang dibutuhkan saat ini adalah bantuan dan nasib ke depan bagi warga pengungsian korban erupsi Semeru," kata Zaini, Selasa (21/12).

Sementara itu, Sugeng, salah satu warga Desa Supit Urang, Kecamatan Candipuro, mengatakan baliho yang dipasang kurang bermanfaat bagi warga terdampak erupsi Semeru. Lebih baik dana untuk baliho tersebut dimanfaatkan untuk para pengungsi.

"Lebih baik uangnya dibantukan ke korban erupsi Semeru dari pada dibuat banner. Nggak ada manfaatnya di saat kondisi seperti ini," kata Sugeng.

Baliho Puan di Semeru: Ini Pernyataan PDIP

Banyaknya baliho Puan Maharani di sepanjang jalan di Lumajang memunculkan sejumlah kecurigaan. Salah satu elite PDIP Hendrawan Supratikno angkat bicara mengenai hal ini.

Hendrawan curiga bahwa baliho-baliho itu sengaja dipasang oleh oknum di luar PDIP untuk kepentingan tertentu. Menurutnya, kader partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu tidak dididik menjadi politisi yang gemar pamer kebaikan.

"Saya pastikan, panitia pasti tidak akan buat baliho yang aneh-aneh, yang snobistik. Kami ini digembleng dalam kultur marhaenisme yang kental. Jadi kami tidak dilatih untuk pamer-pamer ketika berbuat baik," kata Hendrawan saat dimintai konfirmasi, Rabu (22/12).


Baliho Puan di Semeru: Diduga Dipasang oleh Relawan

PDIP Lumajang mengaku tidak memasang baliho Puan Maharani di Lumajang. PDIP Lumajang menduga yang memasang baliho tersebut adalah para relawan.

"Itu tulisannya di baliho kan relawan. Namanya relawan mungkin spontanitas. Kami sama sekali tidak tahu keberadaan banner itu yang begitu banyak Yang memasang pun tidak ada konfirmasi ke kamu," ujar Ketua DPC PDIP Lumajang Solikin kepada detikcom, Kamis (23/12/2021).

Solikin menjelaskan, Puan Maharani sebenarnya sudah memberi bantuan yang sangat banyak kepada para pengungsi saat kunjungannya ke Pronojiwo. Warga juga antusias saat dikunjungi Puan

"Kalau mau melihat kegiatan Mbak Puan secara langsung ya yang di Pronojiwo. Justru Mbak Puan memberi bantuan langsung, warga di Pronojiwo senang dan puas karena Mbak Puan memberi bantuan yang sangat besar," kata Solikin.

Informasi lainnya terkait Baliho Puan di Semeru dapat disimak di halaman selanjutnya.

Baliho Puan di Semeru: Sudah Diturunkan Satpol PP

Baliho Puan Mahari di Lumajang saat ini sudah diturunkan oleh Satpol PP Kabupaten Lumajang. Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satpol PP Kabupaten Lumajang Didik Budi Santoso mengatakan, penertiban ini dilakukan karena banner tersebut tidak mengantongi izin.

"Pemasangan ini harus melalui izin dulu dari DPMPTSP. Karena dari keterangan dinas terkait, bahwa baliho ini tidak ada izin dan tidak memenuhi prosedur, maka ini dianggap hal yang tidak wajar," kata Didik, Kamis (23/12/2021).

Didik menambahkan, ada total 33 baliho yang diterbitkan. Didik mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan PDIP Lumajang.

"Kami koordinasi dengan pihak PDIP, pokoknya yang tidak berizin maka kami tertibkan Dari PDIP menyatakan bahwa itu bukan atas perintah mereka. Ini murni relawan. Kami tidak mempersalahakan siapa yang memasang. Yang jelas bahwa kami dapat amanah Perda itu, untuk yang tidak berizin maka kami tertibkan," sambungnya.

Halaman 2 dari 2
(azl/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads