Terkait pemilihan ini, Toni menawarkan untuk mencari solusi damai jalan tengah melalui musyawarah mufakat. Dengan demikian, hasil pemilihan tersebut dapat diterima oleh kedua belah pihak.
"Demi kemaslahatan ukhuwah umat nahdliyin, karena baik Buya Said Aqil dan Gus Yahya adalah ulama terbaik dan keduanya murid 'orang dekat' Gus Dur yang berkapasitas di level nasional maupun internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/12/2021).
Lebih lanjut, Tono menyampaikan melalui musyawarah mufakat, NU sebagai ormas Islam terbesar di dunia akan semakin disegani, kuat dan bermanfaat untuk kemaslahatan pembangunan umat, bangsa dan negara. Tak hanya itu, NU juga akan mampu berkiprah dalam membangun perdamaian internasional.
Ia pun berharap Muktamar NU yang menjadi forum keputusan ulama tertinggi dan bermartabat dapat berakhir dengan damai. Pasalnya, kata Toni, ukhuwah nahdliyah, islamiyah dan wathoniyah kebangsaan lebih penting daripada kepentingan lain.
Sebagai informasi, Muktamar ke-34 NU di Lampung pada 23-23 Desember 2021 mengangkat tema 'Satu Abad NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Peradaban Dunia'. Panitia telah menyiapkan empat lokasi utama perhelatan Muktamar NU, yakni di Pondok Pesantren Darussa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah; UIN Raden Intan; Universitas Malahayati; dan Universitas Lampung (Unila) di Bandar Lampung. (ncm/ega)