Abdul Rahim (49), pria asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang menjadi joki vaksin COVID-19 dan telah disuntik 17 kali, mengakui rencananya tetap jadi joki vaksin seandainya tidak ketahuan. Abdul mengaku hanya merasakan efek lemas dan baru mau berhenti jika mengalami sakit jantung.
"Seandainya saya tidak ketahuan, mungkin saya masih menggantikan pasien untuk suntik vaksin," kata Abdul saat ditemui di Mapolres Pinrang, Rabu (22/12/2021).
Abdul, yang hanya pengangguran sebelum jadi joki vaksin, mengaku tidak merasakan efek yang membahayakan bagi dirinya meski telah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seandainya kalau saya muntah-muntah atau sakit jantung atau apa yang parah, mungkin saya akan berhenti saat itu juga. Tapi selama ini tidak ada gejala yang parah, paling saya cuma merasa pusing dan sedikit lemas, tapi tidurnya enak," ujarnya.
Dinkes Provinsi Sulsel bersama Dinkes Pinrang sebelumnya telah mengambil sampel darah dan urine Abdul Rahim untuk diteliti efek setelah pria itu disuntik vaksin sebanyak 17 kali.
Tes awal ini dilakukan guna menelusuri kebenaran pernyataan joki vaksin itu dan efek yang ditimbulkan terhadap tubuhnya setelah menjalankan suntikan 15 dosis pertama dan 2 dosis kedua dari vaksin jenis Sinovac dan Astrazeneca.
"Dari kemarin sudah ada hasil tapi dikonsultasikan dulu dengan dokter ahli di Makassar, hasilnya ditunggu," ujar Kadis Kesehatan Pinrang Dyah Puspita Dewi dalam keterangan terpisah.
(nvl/idh)