Apa Dampak Pria di Sulsel Jika 17 Kali Divaksin COVID? Ini Kata ITAGI

Apa Dampak Pria di Sulsel Jika 17 Kali Divaksin COVID? Ini Kata ITAGI

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 22 Des 2021 12:09 WIB
Abdul Rahim (49) masih diperiksa polisi terkait pengakuan menjadi joki vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pinrang, Sulsel (Hasrul Nawir/detikcom)
Abdul Rahim (49) masih diperiksa polisi terkait pengakuan menjadi joki vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Pinrang, Sulsel (Hasrul Nawir/detikcom)
Jakarta -

Abdul Rahim (49), pria di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengaku menjadi joki vaksinasi COVID-19. Rahim mengaku sudah 17 kali menggantikan orang menerima suntikan vaksin.

Apakah mungkin seseorang menerima suntikan vaksin COVID-19 hingga belasan kali?

Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) menyerahkan penanganan tersebut kepada aparat penegak hukum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua ITAGI Prof Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan kejadian seseorang menerima suntikan vaksinasi COVID-19 hingga belasan kali belum ada dalam literatur.

"Masalah kriminal lebih penting daripada kesehatan orang tersebut. Karena di literatur mana pun tidak ada yang membahas," kata Prof Sri Rezeki, Rabu (22/12/2021).

ADVERTISEMENT

Diketahui, Rahim sempat diamankan di kantor Polres Pinrang. Polisi juga memeriksa sejumlah saksi untuk mendalami kasus tersebut.

Rahim mengaku menerima suntikan vaksin COVID-19 jenis Sinovac dan AstraZeneca. Meski sudah belasan kali menerima suntikan vaksin Corona, Rahim mengaku hanya mengalami lemas.

ITAGI tak mau mengomentari lebih lanjut soal fenomena seseorang menerima suntikan vaksin Corona hingga belasan kali.

"Itu bukan ranah ITAGI, tapi polisi dan Kominfo yang harus bertindak," ucap dia.

Simak video 'Geger Pengakuan Joki Vaksin Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Pengakuan Abdul Rahim

Sebelumnya, Abdul Rahim diperiksa polisi terkait pengakuan menjadi joki vaksinasi COVID-19. Rahim mengaku sudah disuntik vaksin sebanyak 17 kali.

"Awalnya saat dipanggil saya bilang 16, ternyata pas saya ingat lagi, ada yang lupa ternyata sudah 17 kali, 15 kali suntik dosis pertama dan 2 kali suntik dosis kedua," kata Rahim di Polres Pinrang, Selasa (21/12).

Rahim mengaku vaksin yang ada di tubuhnya juga ada dua jenis, yakni Sinovac dan AstraZeneca. Dia mengaku mendapat upah Rp 80-800 ribu dari pelanggan yang diwakilinya untuk divaksinasi.

Abdul mengaku hanya membawa KTP pelanggannya setiap datang ke lokasi vaksinasi. Abdul menyebut petugas tidak mengenalnya meski menggunakan KTP orang yang dia wakili untuk divaksinasi.

"Pakai KTP orang yang mau divaksin, mereka (petugas) cuma minta KTP, terus panggil nama," ujarnya.

Sementara itu, selama 3 bulan menerima belasan kali suntikan vaksin COVID-19, Abdul mengaku hanya merasakan lemas. Tapi, setiap menjelang dan sesudah vaksinasi, dia selalu meminum air kelapa.

"Tapi tidurnya enak, sebelum dan sesudah divaksin minum air kelapa, dua minggu terakhir ini pernah 3 kali sehari," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads