Pada hari itu, jumlah anggota jemaah sekitar 700 orang. Yahya Waloni disebut bicara soal materi yang menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan SARA, karena menyangkut kata-kata yang bermuatan kebencian terhadap umat Kristen sehingga materi ceramah diduga dapat menyakiti umat Nasrani.
Padahal, selain didengar oleh jemaat masjid tersebut, ceramah itu ditayangkan secara langsung di akun media sosial yang dimiliki oleh Masjid WTC, yaitu YouTube dan Facebook, sehingga ditonton oleh khalayak ramai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam ceramahnya, jaksa mengatakan terdakwa Yahya Waloni mengeluarkan kata-kata yang bermuatan SARA terhadap umat Kristen, yaitu 'bible Kristen itu palsu', 'kemudian ada ayat-ayat yang kosong, ada nomornya tapi tidak ada kalimat. Saya tulis nabinya tidak sempat menulis, lagi mudik ke Jombang, begitu. Ini harus dipertanggungjawabkan, pendeta jawab ini, kenapa ada ayat kosong, saya akan lihat ini, bukan saya yang ngomong ya'.
Serta kalimat 'daripada ente di dalam lompat sana lompat sini sampe kemasukan 'grgrgr' kenapa? Kepenuhan roh kudis, eh, sori roh kudus, lapor lagi roh kudis, lapor Yahya Waloni bilang roh kudis'.
(yld/haf)