Cegah Politik Uang, PWNU DKI Usulkan Pemilihan Ketum PBNU Pakai Sistem AHWA

Cegah Politik Uang, PWNU DKI Usulkan Pemilihan Ketum PBNU Pakai Sistem AHWA

Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 13:51 WIB
Ketua PWNU DKI, Syamsul Maarif,
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta, Samsul Ma'arif (Foto: Dok Pribadi)
Lampung -

Muktamar Ke-34 di Lampung segera digelar dengan salah satu agendanya memilih Ketua Umum PBNU. Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta, Samsul Ma'arif, mengusulkan agar pemilihan Ketua Umum PBNU sama dengan pemilihan Rais Aam yaitu dengan menggunakan Sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA).

"Paling tidak usulan ini dapat meminimalisir money politik dan keterlibatan pihak pihak luar yang tidak terkait dengan NU dengan alasan kepentingan politik. Pemilihan langsung lebih banyak mudaratnya, terutama Ukhuwah An Nahdliyah ini akan renggang dan berpotensi saling menjatuhkan di antara masing masing pendukung," kata Samsul kepada wartawan, Selasa (21/12/2021).

Sebagai informasi, sistem AHWA adalah mekanisme yang diterapkan untuk memilih Rais Aam PBNU oleh 9 ulama senior dengan cara musyawarah mufakat. AHWA beranggotakan 9 ulama NU senior yang dipilh dengan kriteria beraqidah Ahlussunnah wal Jamaah al Nahdliyah, wara', zuhud, bersikap adil, berilmu (alim ), integritas moral, tawadlu', berpengaruh, dan mampu memimpin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kembali ke pernyataan Samsul. Dia menilai apabila pemilihan Ketum PBNU menggunakan sistem AHWA, nantinya tidak ada pendukung yang berpotensi saling menjatuhkan.

"Praktis, Ekonomis, Geulis-wis. Jadi Ketum yang memilih AHWA. Kalau tahun ini tidak bisa, tahun depan sudah menjadi rekomendasi. Jadi menjadi rekomendasi untuk dilakukan di Muktamar ke 35 NU," kata Samsul.

ADVERTISEMENT

Apabila tahun ini belum bisa terlaksanakan menggunakan sistem AHWA, maka PWNU DKI Jakarta merekomendasikan agar Muktamar pada 2026/Muktamar ke-35 dilaksanakan dengan sistem AHWA untuk pemilihan Ketua Umum.

"Dari sekarang sudah dipersiapkan, sehingga terkonsep," ujarnya.

Lebih lanjut, PWNU DKI Jakarta mengusulkan agar Muktamar tahun 2026 yang ke-35 diselenggarakan di DKI Jakarta. Menurut Samsul, PWNU DKI siap menjadi tuan rumah perhelatan Muktamar ke-35 NU mendatang.

"Ini NU Ibu Kota. Soal pembiayaan InsyaAllah, PWNU DKI Siap, duitnya ada di mana mana," kelakar Kiai Samsul.

Perihal Muktamar ke-34 NU tahun ini, dia berharap kepada seluruh peserta muktamar supaya tidak saling mengganjal dalam usulan tata tertib demi kelancaran muktamar yang sangat singkat ini.

"InsyaAllah NU akan mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan keinginan kita semua dan yang pasti pilihan Allah SWT," ujar Samsul.

(knv/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads