Viral Penumpang Numpuk di Soetta, Legislator Minta Tambah Lokasi Karantina

Viral Penumpang Numpuk di Soetta, Legislator Minta Tambah Lokasi Karantina

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 12:57 WIB
Penumpang numpuk di Bandara Soetta untuk karantina
Penumpang numpuk di Bandara Soetta. (Foto: screenshoot video)
Jakarta -

Viral sebuah video yang menunjukkan pelaku perjalanan luar negeri menumpuk di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB, MF Nurhuda Y, meminta Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 menyediakan bus tambahan dan alternatif tempat karantina untuk mencegah penumpukan penumpang di Bandara Soetta terulang.

"Saya minta kepada Satgas COVID-19 agar mencari solusi cepat agar tidak terjadi lagi penumpukan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Misalnya, menyediakan bus tambahan untuk menjemput mereka di bandara, menyediakan alternatif tambahan tempat karantina," kata Nurhuda, dalam keterangan tertulis, Selasa (21/12/2021).

Dia mengatakan pihaknya sudah mengklarifikasi video itu kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto sebagai Ketua Satgas COVID-19. Dia mendengar dari Suharyanto bahwa saat ini kerumunan penumpang di bandara telah diurai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan dikatakan bahwa video tersebut terjadi Sabtu lalu, 18 Desember 2021. Menurutnya saat ini sudah terurai dengan baik," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Komandan Satgas Udara COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta Kolonel Agus Listiyono mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 18 Desember 2021. Agus mengatakan penumpukan penumpang yang akan menjalani karantina itu terjadi karena adanya hambatan dalam proses karantina.

ADVERTISEMENT

"Penumpukan itu ya terjadi karena Wisma Pademangan dan Wisma Pasar Rumput memang penuh saat itu," ucap Agus kepada detikcom, Senin (20/12/2021).

"Dan kebetulan saat itu lockdown Wisma Atlet Pademangan, kan ada (penularan) Omicron jadinya dibukalah (Rusun) Nagrak (tapi) Nagrak saat itu belum siap," imbuhnya.

Saat itu, menurut Agus, ada sekitar 800 orang yang mengantre. Penumpukan penumpang itu disebut terjadi sekitar 6-8 jam.

"Sabtu itu jam 11 baru (terurai), itu kan penerbangan Jumat malam juga imbasnya ke Sabtu pagi dini hari, sampai ke Minggu clear nggak yang ini, Pangdam pun melihat keadaan penumpukan itu. Minggu udah selesai, sampai sekarang pun udah sepi," kata dia.

(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads