Viral Penumpang Numpuk di Soetta, Legislator PPP Kritik Lambat Antisipasi

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 21 Des 2021 07:59 WIB
Foto: anggota komisi IX DPR RI fraksi PPP Anas Thahir (dok.ist)
Jakarta -

Beredar video di media sosial yang menampilkan penumpukan penumpang yang baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta untuk menjalani karantina sepulang dari luar negeri. PPP menilai hal ini efek dari lambatnya antisipasi dan penanganan menejemen karantina.

"Pemerintah terlalu lambat melakukan antisipasi dan penanganan menejemen karantina kesehatan bagi pejalan asal luar negeri, sehingga terjadi penumpukan dan kerumunan orang saat menunggu proses karantina kesehatan hingga berjam-jam lamanya bahkan sampai lewat hari," ujar anggota komisi IX DPR RI fraksi PPP Anas Thahir, kepada wartawan, Senin (20/12/2021).

Anas menilai, keadaan ini dapat menimbulkan munculnya cluster baru. Sebab para penumpang dinilai tengah dalam kondisi lelah.

"Keadaan ini malah bisa memicu munculnya cluster baru penyebaran covid omicron yang justru sedang kita cegah bersama-sama. Apalagi kondisi stamina para penumpang sedang berada di puncak kelelahan akibat perjalanan panjang di pesawat sehingga memungkinkan kekebalan tubuhnya sedang tidak dalam keadaan prima," kata Anas.

Selain itu, mahalnya biaya karantina juga dinilai mengakibatkan para penumpang semakin sengsara. Selain mahalnya biaya karantina, Anas juga menyinggung proses PCR yang lama dan sedikitnya petugas di bandara.

"Mahalnya biaya karantiana hotel yang disiapkan, maraknya petugas aji mumpung yang menjual makanan dan minuman dengan harga selangit, sedikitnya petugas di bandara yang disiapkan pemerintah, penanganan test PCR yang bertele-tele, telah mengakibatkan para penumpang makin sengsara," tuturnya.

Anas menilai perlu adanya tindakan cepat untuk memperbaiki keadaan. Selain itu, perlu adanya koordinasi antar pemangku kepentingan.

"Harus ada respons dan tindakan cepat dari aparat untuk memperbaiki keadaan ini sesegera mungkin. Kordinasi antar para pemangku kepentingan (Imigrasi, angkasa pura, BNPB, TNI-POLRI, gugus tugas dll) harus diperkuat tanpa saling menunggu apalagi saling melempar tanggungjawab. Ini situasi darurat harus ditangani dengan cara darurat," ujar Annas.

Simak juga 'Ribuan Penumpang Mulai Padati Bandara YIA Jelang Nataru':






(dwia/idn)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork