Ning Ita Ungkap Mojokerto dan Bali Punya Sejarah Keturunan Majapahit

Ning Ita Ungkap Mojokerto dan Bali Punya Sejarah Keturunan Majapahit

Nada Zeitalini Arani - detikNews
Senin, 20 Des 2021 17:02 WIB
Walkot Mojokerto di Bali
Foto: Pemkot Mojokerto
Jakarta -

Wali Kota (Walkot) Mojokerto Ika Puspitasari memperkenalkan kekayaan dari budaya kerajaan Majapahit dalam acara Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Outlook di Denpasar, Bali. Menurutnya, itu dikarenakan Bali memiliki keeratan sejarah dengan Majapahit.

Bahkan tak jarang masyarakat di Bali yang percaya dirinya memiliki darah keturunan Majapahit, khususnya pada masyarakat kalangan tri wangsa.

"Masyarakat Bali ada korelasi sejarah dengan masyarakat Kota Mojokerto yakni sama-sama keturunan Majapahit. Karena terbukti berbagai warisan budaya yang ada di Bali ini sama persis yang ada di Mojopahit kala itu," ujar Ika Puspitasari dalam keterangan tertulis, Senin (20/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat meninjau Stand Exhibision Dekranasda Kota Mojokerto, di Segara Village, Sanur, Walkot Mojokerto yang akrab disapa Ning Ita itu juga mencontohkan bahwa kedekatan itu tak hanya berasal dari hubungan darah, tetapi juga implementasi desain arsitektur di Bali yang menyerupai desain arsitektur Majapahit.

"Bangunan di Bali rata-rata menggunakan batu bata merah, ini kan sama persis dengan candi-candi peninggalan kerajaan Majapahit yang tersebar di Mojokerto. Ini yang menurut kami satu ikatan sejarah yang cukup kuat," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Ia melanjutkan Kota Mojokerto dan Bali juga memiliki catatan sejarah nasional yang sama terkait keberadaan sang Proklamator, Soekarno.

"Soekarno ini kan keturunan dari Bali, karena ibunda beliau berasal dari Bali, dan pada tahun 1907 hingga 1915, Soekarno kecil hijrah ke Kota Mojokerto mengikuti ayahnya yang bertugas sebagai pengawas di salah satu sekolah di Kota Mojokerto. Bahkan Soekarno kecil juga sempat menimba ilmu pendidikan dasar di sekolah Ongko Loro serta ILS," terangnya.

Ning Ita menjelaskan dua tempat yang menjadi jejak Soekarno itu sudah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Bahkan pada dua sekolah yang saat ini berubah menjadi SDN Purwotengah dan SMP Negeri 2 Kota Mojokerto juga sudah dibangun patung Soekarno versi usia 12 tahun dengan pakaian khas akulturasi budaya Jawa dan Belanda.

Lanjutnya, untuk ke depannya SDN Purwotengah akan dijadikan sebagai Galeri Soekarno dan programnya sudah masuk dalam Kemendikbud Ristek.

"Tahun depan akan mulai dibangun konten-konten digital yang bisa dijadikan sebagai tempat mendapatkan ilmu terkait Soekarno namun dengan cara yang lebih menarik supaya anak-anak generasi milenial lebih tertarik mempelajari sejarah," pungkasnya.

(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads