Kasus Omicron di Indonesia Terungkap Awal Mulanya, Ini 5 Faktanya

Tim detikcom - detikNews
Senin, 20 Des 2021 11:22 WIB
Kasus Omicron di Indonesia Terungkap Awal Mulanya, Ini 5 Faktanya (Foto: Getty Images/iStockphoto/golibtolibov)
Jakarta -

Kasus Omicron di Indonesia pertama kali terdeteksi Rabu (15/12). Kasus ini bermula dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru saja tiba dari Nigeria pada 27 November 2021 lalu.

Kemudian dijumpai kasus Omicron di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Utara. Masuknya varian ini bermula dari salah satu pekerja pembersih Wisma Atlet yang berinisial N.

Sayangnya, kasus Omicron di Indonesia terus bertambah. Baru-baru ini, pemerintah mengumumkan ada dua kasus baru yang ditemukan pada WNI pria berinisial IKWJ (42) dan M (50).

Lantas, seperti apa asal mula kasus pertama Omicron di Indonesia? Selengkapnya, simak informasi yang sudah detikcom rangkum di bawah ini.

Kasus Omicron di Indonesia: Kemenkes Lakukan Penelusuran

Terdeteksinya kasus Omicron di Indonesia membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan penelusuran dengan mencari sumber dalam waktu 14 hari ke belakang. Kemenkes menelusuri semua kasus WNI positif di Wisma Atlet pada 24 November-3 Desember 2021.

Kasus Omicron di Indonesia pertama kali terdeteksi pada pasien TF. Dia tiba dari Nigeria pada 27 November 2021.

"Setelah merunut kasus WNI yang positif COVID-19 di Wisma Atlet pada 14 hari ke belakang, kemungkinan besar indeks case (kasus pertama) Omicron adalah WNI, dengan inisial TF, usia 21 tahun, yang tiba dari Nigeria pada tanggal 27 November 2021," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Widyawati, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/12).

Dari penelusuran itu, tercatat ada 169 WNI dari luar negeri yang melakukan karantina di Wisma Atlet pada 24 November-3 Desember 2021. Dari catatan, ada satu orang (TF) yang terpapar varian Omicron. Widyawati menyebut pasien probable dengan kemungkinan besar tertular Omicron.

Kasus Omicron di Indonesia: Hasil PCR Sudah Negatif

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi menuturkan, terdeteksinya kasus pertama Omicron di Indonesia merupakan salah satu fungsi utama dari karantina bagi setiap orang yang masuk ke Indonesia.

Melalui karantina, pelaku perjalanan dari luar negeri akan dipantau dan diobservasi oleh petugas kesehatan. Dengan demikian, apabila pelaku perjalanan didapati positif COVID-19 bisa dengan segera dilakukan tracing. Melalui karantina, pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif COVID-19 dengan gejala bisa langsung ditangani petugas medis.

"Penting bagi setiap pelaku perjalanan luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk melakukan karantina. Terdeteksinya Omicron di Indonesia merupakan salah satu keberhasilan dari karantina dan kita bisa dengan segera melakukan tracing untuk mencegah meluasnya penularan Omicron," kata Nadia.

Karena kasus Omicron di Indonesia sudah terdeteksi, Nadia pun mengimbau masyarakat agar tetap mewaspadai penyebaran Omicron dan jenis virus COVID-19 lainnya. Masyarakat pun diminta mengurangi mobilitas dan mengetatkan prokes.

"Kurangi mobilitas, tetap gunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. Jangan lengah dan tetap waspada terhadap penularan virus COVID-19, terutama omicron yang laju penyebarannya sangat cepat.

Kasus Omicron di Indonesia: Ada 3 Kasus di RI

Pemerintah sudah mendata kasus Omicron di Indonesia. Berdasarkan catatan, total ada 3 kasus Omicron di Indonesia. Kasus pertama ditemukan di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Adapun pasien yang pertama kali terkonfirmasi Omicron yakni N. Dia tidak baru pulang dari luar negeri.

Tak lama, kasus Omicron di Indonesia dialami oleh dua pria yang merupakan WNI. Pemerintah pun bergerak cepat dengan melakukan lockdown di Wisma Atlet, serta mewanti-wanti masyarakat agar mengurangi mobilitas.

Kasus Omicron di Indonesia: Dua Pasien Baru Tiba Dari Inggris

Masuknya kasus Omicron di Indonesia tak lepas dari kepulangan dua pria WNI yang berinisial IKWJ dan M. Diketahui, keduanya baru tiba dari luar negeri.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan, serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmidzi, Kamis (18/12).

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, kedua pasien tersebut tidak mengalami gejala COVID-19 apapun. Kasus Omicron di Indonesia pun kini masih terus dideteksi.

"M (US) Wisma Atlet, K (Eng) Wisma Atlet. Keduanya tanpa gejala," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Mayjen Suharyanto saat dihubungi, Sabtu (18/12). Dua inisial itu sama dengan yang diungkapkan oleh Siti Nadia Tarmidzi dari Kemenkes, meski inisialnya berbeda.

Konfirmasi soal dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari lima kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri. Temuan ini merupakan hasil pemeriksaan khusus SGTF yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan pada 14 dan 15 Desember lalu. Kedua pasien terbaru terkonfirmasi Omicron setelah menjalani karantina wajib 10 hari sekembali dari luar negeri.

Fakta lain kasus Omicron di Indonesia dapat disimak di halaman berikutnya.




(azl/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork