Kisah Predator Seks dan Pembunuh Berantai Keji Tewas di Tangan Sesama Napi

Hitamnya Hitam

Kisah Predator Seks dan Pembunuh Berantai Keji Tewas di Tangan Sesama Napi

Rakhmad Hidayatulloh Permana - detikNews
Minggu, 19 Des 2021 10:05 WIB
Jeffrey Lionel Dahmer (AFP)
Jeffrey Lionel Dahmer (AFP)
Jakarta -

Jeffrey Lionel Dahmer adalah seorang pembunuh berantai dan predator seks terkenal di Amerika Serikat. Usai melakukan perbuatan kejinya itu, ia dipenjara seumur hidup dan mati di tangan narapidana lainnya.

Dikutip dari Murderpedia, Dahmer membunuh 17 pria dan anak laki-laki antara 1978 dan 1991, dengan mayoritas pembunuhan terjadi antara 1987 dan 1991. Selain membunuh, dia memperkosa, memutilasi, memperkosa mayat korban, hingga memakan jasadnya.

Dahmer melakukan pembunuhan pertamanya pada musim panas 1978 di usia 18 tahun. Dahmer menjemput seorang pria bernama Stephen Hicks dan mengajaknya minum bir bersama di rumah ayahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Ia juga ingin menidurinya. Ketika Hicks mau pergi, Dahmer memukul Hicks sampai mati. Modus serupa juga dilakukannya untuk korban lain.

Dahmer terus membunuh secara sporadis. Dua pembunuhan lagi pada 1988 dan satu lagi pada awal 1989. Dia biasanya menjemput korbannya di bar gay dan berhubungan seks dengan mereka dulu sebelum membunuh. Dia menyimpan tengkorak salah satu korbannya, Anthony Sears, sampai dia tertangkap.

Pembunuhan yang Gagal

Pada 22 Juli 1991, Dahmer menargetkan pria lain. Pria itu bernama Tracy Edwards. Menurut calon korbannya itu, Dahmer sempat ingin memborgolnya. Upaya tersebut gagal.

Edwards sempat meninju wajah Dahmer dan menendang perutnya lalu melarikan diri. Edwards selamat setelah meminta bantuan pada mobil polisi. Polisi lantas menuju apartemen Dahmer dan menangkapnya.

Di tempat itu, beberapa mayat disimpan dalam tong berisi asam. Ada juga peralatan untuk pembangunan altar lilin dan tengkorak manusia di lemarinya. Dahmer ternyata telah mempraktikkan nekrofilia dan kanibalisme. Tujuh tengkorak dan sebuah hati manusia ditemukan di apartemen itu.

Simak juga Video: Derek Chauvin, Eks Polisi AS Pembunuh George Floyd Ngaku Bersalah!

[Gambas:Video 20detik]



Mati Dipukuli Narapidana

Dahmer didakwa atas 17 tuduhan pembunuhan, kemudian dikurangi menjadi 15. Dengan bukti yang sangat kuat terhadap dirinya, Dahmer mengaku tidak bersalah dengan alasan kegilaan.

Tetapi pengadilan tetap memutuskan Dahmer waras dan bersalah atas 15 tuduhan pembunuhan dan menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup.

Pada 28 November 1994, dia dipukuli sampai mati oleh seorang narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Columbia, Amerika Serikat, tempat dia dipenjara.

Halaman 2 dari 2
(rdp/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads