Epidemiolog Masdalina Pane meminta agar pemerintah menyiapkan rencana kontingensi untuk mengantisipasi apabila kasus COVID-19 varian Omicron ini mengalami peningkatan kasus. Ia meminta persiapan harus dilakukan pemerintah agar tidak ada lagi kehabisan oksigen dan kamar ICU.
Ketua bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia Masdalina Pane mengatakan varian Omicron diperkirakan cepat penyebarannya. Karena itu, ada sembilan langkah yang dapat dilakukan pemerintah terkait pencegahan varian omicron, salah satunya mencegah pintu masuk kedatangan internasional.
"Ada sembilan langkah yang biasanya kita sebutkan yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, menjaga pintu masuk dan itu sudah dilakukan pemerintah, mencegah mereka-mereka WNA yang berasal dari 11 negara awalnya," kata Masdalina dalam diskusi bertajuk 'Heboh Omicron' yang disiarkan di YouTube MNC Trijaya, Sabtu (18/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, memperpanjang masa karantina 10-14 hari. Ketiga melakukan pengecekan whole genome sequences (WGS) terhadap sampel, karena saat ini pemeriksaan whole genome sequences masih menjadi tantangan karena jumlahnya masih lebih rendah dibandingkan negara lain.
"Keempat, jika sudah didapatkan satu kasus baru, dilakukan penyelidikan epidemiologi dengan sangat komprehensif dan teliti, lalu kasus positif tadi langsung diisolasi, kontak eratnya dikarantina," kata Masdalina.
Selanjutnya pemerintah diminta melakukan pencarian kasus secara aktif (active case finding) atau jemput bola terhadap sejumlah kelompok masyarakat seperti yang tinggal di penjara, asrama, pondok pesantren. Hal itu karena kelompok tersebut merupakan kelompok rentan. Jika salah satu terkena, akan cepat sekali penyebarannya.
Keenam, pemerintah diminta menyiapkan infrastruktur mencegah terjadinya overkapasitas seperti BOR rumah sakit serta kelangkaan oksigen dan obat. Hal itu agar tidak kembali terjadi krisis obat dan oksigen seperti saat lonjakan kasus COVID-19 sebelumnya.
"Artinya, mulai sekarang, rencana kontingensinya harus disiapkan supaya nanti, kalau terjadi lonjakan kasus, tidak ada lagi cerita bahwa oksigen kurang, obat hilang di pasaran, tempat tidur ICU tidak cukup, kemudian masyarakat harus keliling cari tempat tidur, itu tidak boleh terjadi," ujarnya.
Ketujuh, masyarakat diminta menguatkan kembali 3M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Kedelapan, pemerintah terus memperkuat 3T tracing, tracking, treatment. Kesembilan, menggencarkan vaksinasi.
"Pemerintah 3T harus diperkuat dan sistematis, terutama adalah vaksinasi kita. Secara proporsi, vaksinasi kita kurang dari 40 persen dari jumlah penduduk. WHO menetapkan akhir Desember itu seluruh dunia 40 persen, ini masih sedikit lagi kita mencapai 40 persen. Kalau 70 persen dari target, masih jauh," ujarnya.
Simak Video 'Epidemiolog Minta Pemerintah Fokus Tracing Kasus Omicron':