Warga Ungkap Air PAM Sempat Mati Saat Terjadi Kebakaran di Menteng Jakpus

Warga Ungkap Air PAM Sempat Mati Saat Terjadi Kebakaran di Menteng Jakpus

Mulia Budi - detikNews
Sabtu, 18 Des 2021 13:29 WIB
Situasi di pemukiman padat penduduk setelah dilanda kebakaran besar
Foto: Situasi di pemukiman padat penduduk Menteng Jakpus setelah dilanda kebakaran besar (Mulia Budi/detikcom)
Jakarta -

Warga kebakaran di Rt 09, Rt 10, dan Rt 15 Kali Pasir, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat keluhkan matinya air PAM saat kebakaran terjadi. Warga mengaku air PAM hanya menyala siang hari kemudian mati di malam hari.

"(Matinya) habis jam 8 ke sana sampai jam 4, kadang-kadang jam setengah 4 nyala," kata seorang warga yang rumahnya turut terbakar saat dikonfirmasi, Sabtu (18/12/2021).

"Saya salat subuh mandi juga nggak keuber kalau nggak dari siang nya nggak ngandon air tuh," imbuhnya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga lain inisial S mengungkapkan kekesalan yang sama. Dia menyebut warga tidak bisa melakukan upaya pemadaman lantaran air yang tidak mengalir.

"Untuk pertolongan pertama nggak ada air, orang PAM-nya mati dari mana airnya. Minimal kan kalo ada air dari PAM kan ember bisa itu nggak ada," kata S,

ADVERTISEMENT

"Mati, kita kesusahan. Pakai air sumur tuh, cuman kan listrik padam jadi ikut mati langsung juga," tambahnya

Tak hanya itu, seorang warga lainnya berinisial A juga ikut menyesalkan kondisi tersebut lantara warga saat itu sangat membutuhkan air untuk memadamkan api. Menurutnya air baru menyala pada hari ini.

"Lagi butuh-butuhnya air eh nggak nyala," kata seorang warga lain berinisial A

"Baru nyala, iya hari ini baru nyala, kan gebl*k," lanjutnya.

Selengkapnya, cerita warga soal sempat hubungi pihak PAM tapi tak direspons.

Simak juga 'Kebakaran Lantai 5 Gedung PT MAN Jaktim, 7 Unit Damkar Meluncur':

[Gambas:Video 20detik]



Dia mengaku saat itu langsung menghubungi pihak PAM terkait matinya air PAM. Namun, kata dia, tidak ada tindak lanjut sehingga air pun masih mati di malam harinya.

"Haduh, ada, tapi ya, susah mbak kita hanya wong cilik," ujar A.

Kemudian warga inisial Y juga menceritakan upaya yang dilakukan untuk memadamkan api ketika kebakaran terjadi. Warga mencoba memadamkan api dengan air dari bak ikan dan masjid.

"Semalem pakai air yang bak ikan. Udah gitu ngambil dari masjid Quba tuh sebagian air nya. Ngambilnya dari masjid Quba tuh banyak ember semalem disitu," kata warga lain berinisial Y.

Warga kembali menekankan kondisi matinya air PAM. Warga menyesalkan kondisi tersebut sehingga tidak bisa melakukan antisipasi pertolongan pertama.

"Salahin nih PAM berapa hari mati jadi kurang air buat antisipasi siramin dulu sebelum branwir dateng. Gila PAM emang, bayar doang, " kata warga berinisial M

"PAM beneran nih, sangat disesalkan itu PAM," pungkasnya.

Untuk diketahui kebakaran besar sempat melanda wilayah padat penduduk di Menteng, Jakata Pusat. Pihak damkar menerima laporan kebakaran pada pukul 20.20 WIB. Kebakaran dilaporkan terjadi cukup besar.

Api baru bisa dikuasai sekitar pukul 22.30. Diperkirakan sebanyak 30 rumah hangus akibat kebakaran tersebut.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads