Isu friksi di internal Partai Gerindra mengemuka usai muncul tudingan Sandiaga Uno 'merekayasa' forum Ijtima Ulama. Sandiaga dituding oleh sesama kader Gerindra, Kamrussamad merekayasa Ijtima Ulama demi dukungan menjadi calon presiden (capres) di 2024.
Sejumlah ulama yang mengatasnamakan Ijtima Ulama menggelar dua acara deklarasi dukungan untuk Sandiaga, di Jakarta dan Bandung, Jawa Barat. Deklarasi itulah yang dituduh rekayasa.
"Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi bulan Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi bulan Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa," kata Kamrussamad dalam keterangan tertulis yang berjudul 'Gerindra: Sesalkan Sandiaga Uno Rekayasa Ijtima Ulama demi Capres', Kamis (16/12/2021).
"Saya khawatir ada sekelompok oknum yang bekerja secara sistematis bersama Sandiaga sehingga tega lakukan eksploitasi identitas ulama," imbuhnya.
Isu friksi lalu muncul. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menduga suasana internal Gerindra sedang hangat.
"Pernyataan salah satu elite Gerindra itu menegaskan satu hal bahwa di internal Gerindra ada friksi. Perkara biasa dalam partai politik. Tapi, kalau sudah muncul kritik terbuka antarsesama kader begitu, biasanya eskalasi di internal lagi hangat," sebut Adi Prayitno saat dihubungi, Jumat (17/12/2021).
Serupa dengan Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic), Ahmad Khoirul Umam, juga melihat ada kubu-kubuan di internal partai besutan Prabowo Subianto itu. Umam menilai perdebatan mengenai strategi pendekatan politik partai tidak patut diumbar.
"Perbedaan penyikapan wacana Ijtima Ulama di internal Gerindra ini mengindikasikan terjadinya faksionalisme, dan fragmentasi kekuatan elite politik di tubuh Gerindra," terang Umam, Jumat (17/12).
"Perbedaan cara pandang terkait strategi pendekatan politik, yang menggunakan instrumen keagamaan seharusnya diredam di dalam, karena sangat sensitif dan tidak lazim diperdebatkan di luar dapur partainya," imbuhnya.
Namun Gerindra membantah ada friksi. Simak di halaman selanjutnya.
Saksikan Video 'Politikus Gerindra Desak Sandiaga Minta Maaf soal Rekayasa Ijtima Ulama':
(zak/rfs)