Polisi menangkap pelaku pencurian uang keluarga pasien yang tertidur di musala rumah sakit di Palmerah, Jakarta Barat. Pelaku pencurian tersebut, berinisial A (38), ternyata seorang mantan relawan ambulans terkait penanganan COVID-19.
"Jadi pelaku ini memang pekerjaan nggak jelas, kebetulan mantan relawan ambulans terkait penanganan Covid di Rumah Sakit Harapan Kita," ujar Wakasat Reskrim Polres Jakbar AKP Niko Purba dalam konferensi pers, Jumat (17/12/2021).
Selain itu, pelaku diketahui merupakan residivis. Polisi menyebut A pernah ditangkap karena kasus penjambretan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tersangka inisial A tersangka ini juga residivis yang kebetulan tahun 2010 pernah diamankan juga oleh Subnit Jatanras terkait dugaan kasus (Pasal) 365 dan sudah menjalani hukuman," jelas Niko.
Niko menambahkan, pelaku melakukan aksinya seorang diri. Niko memastikan pelaku tidak memiliki komplotan.
"Dalam kejadian ini, memang tersangka hanya melakukan sendiri," sambungnya.
Pelaku ditangkap dini hari tadi oleh pihak kepolisian. Dia diciduk di kosan yang berlokasi di Pedongkelan, Cengkareng, Jakarta Barat.
"Dari pelaku juga diamankan barang-barang milik korban yang diambil, baik itu KTP, SIM, buku tabungan, STNK, dan lain-lain," kata Niko.
Selain itu, polisi menyita sejumlah barang bukti, yaitu pakaian dan kendaraan pelaku yang dikenakan saat mencuri. Beberapa barang korban yang dicuri pelaku diantaranya tas, helm milik korban, kartu identitas korban dan kartu ATM milik korban.
Akibat perbuatannya, pelaku dikenai Pasal 363 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman penjara selama 7 tahun. Kini pelaku ditahan di Mapolres Jakarta Barat.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Korban Histeris Tahu Uang Berobat Dicuri
Seorang ibu keluarga pasien di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat menjadi korban pencurian. Ibu-ibu itu menangis histeris saat tahu uang Rp 7 juta buat berobat keluarganya telah hilang dicuri.
Pencurian itu terjadi ketika korban beristirahat di masjid yang ada di rumah sakit ternama di Jakbar. Marbut masjid, Nursin (51), menceritakan awal mula pencurian itu.
"Sebenernya banyak juga yang tidur (di masjid), cuma karena keadaannya memang cuacanya dingin. Saat itu memang cuacanya enak, mungkin karena dia lelap, capek (nggak sadar)," kata Nursin kepada wartawan saat ditemui, Kamis (16/12).
Nursin mengatakan peristiwa pencurian tersebut terjadi pada Selasa (7/12) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB. Pada saat kejadian, pencuri mengambil tas korban dari balik tembok masjid yang tingginya cuma semeteran.
"Pas dia (bangun, sadar) nangis-nangis itu dia teriak-teriak nangis pukul 01.30 WIB kurang. Pikir saya kan, ini nangis kenapa, apa keluarganya meninggal atau bagaimana, saya tanya 'kenapa Bu kok nangis?' Terus ngomong, 'iya ini dompet saya, tas saya.' Nangis-nangis deh 'aduh duit saya, HP saya,'" jelas Nursin.