Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangerang Selatan, Tri Purwanto mengungkapkan 3 siswi SMK korban pencabulan pegawai Kelurahan Jombang, Tangsel sempat dipertemukan dengan pelaku.
Tri menyebut pertemuan itu difasilitasi oleh pihak sekolah. Tri menyayangkan proses mediasi itu karena membuat korban semakin trauma.
"Udah (dipertemukan), itu yang saya makanya nggak suka dengan pihak sekolah tuh di situ. Kok malah dipertemukan gitu, malah diarahkan ke mediasi gitu. Itu yang saya nggak suka. Pastilah trauma korbannya pasti ada," kata Tri saat dihubungi detikcom, Jumat (17/12/2021).
Menurutnya, pihak sekolah dalam pertemuan ini mengarahkan untuk melakukan mediasi. Bahkan kata Tri mediasi ini diarahkan untuk berujung damai.
Namun, Tri tidak mengetahui kapan pastinya pertemuan ini dilakukan. Dia baru mengetahui kabar tersebut pada 10 Desember 2021 lalu.
"Iya gitu, untuk didamaikan. Oh itu saya dapat cerita dari Satgas dan Kepsek waktu kita melakukan penjangkauan tanggal 10 Desember lalu. Kalau waktu persisnya kita nggak tahu dipertemukannya kapan. Pada tanggal sepuluh saya dapat cerita seperti itu," ungkapnya.
Menurutnya seharusnya pihak sekolah melakukan pelaporan kepada pihaknya. Bukan malah melakukan mediasi semacam itu.
"Itu dia mungkin apa ya, sekolah mungkin maksudnya biar tidak ramai menurut UU perlindungan anak, harusnya dia kan menginformasikan itu ke P2TP2A atau ke dinas atas kejadian itu. Kagetlah, tidak ada yang tahu kaget, namanya orang tua ya. Tetapi sekarang sudah tahu semua," bebernya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Saksikan Video 'Hadir di DPR, Komnas Perempuan Dukung Fraksi Desak Pengesahan RUU TPKS':
(mea/mea)