Polisi mengatakan jenazah satu korban tewas dalam bentrokan dua kelompok pemuda di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), diautopsi. Polisi meminta tim forensik melakukan autopsi untuk memastikan penyebab tewasnya korban.
"Kami masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Kendari," kata Kabid Humas Polda Sultra Kombes Ferry Walintukan saat dihubungi detikcom, Kamis (16/12/2021).
Selain korban tewas, Ferry mengatakan ada sejumlah korban luka. Namun Ferry belum mengantongi informasi pasti soal jumlah korban luka-luka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu ada beberapa yang luka. Yang luka-luka ada beberapa, masih kami data," ucap dia.
Terkait identitas korban tewas, Ferry menuturkan polisi belum dapat memastikan. Namun dia menduga korban bukan dari kedua kelompok yang bentrok.
"Ini lagi diidentifikasi, tapi sepertinya di luar kelompok itu, yang melintas mungkin," tutur Ferry.
Ferry menjelaskan penyidik kini tengah mengumpulkan saksi-saksi untuk mengetahui kronologi bentrokan.
"Karena kami untuk memastikan, kami harus mencari saksi-saksi dulu. Saat ini kami masih mengumpulkan saksi-saksi untuk tahu cerita sebenarnya bagaimana," jelas Ferry.
Kronologi Bentrokan
Sebelumnya diberitakan bentrokan pecah di Kota Kendari. Dua kelompok pemuda terlibat saling bacok dan lempar batu, 1 orang dilaporkan tewas.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Kendari Beach, Kendari. Awalnya ada pawai budaya kelompok pemuda di Kendari yang dimulai sekitar pukul 11.00 Wita.
"Ada keributan antara kelompok pemuda, tadi siang. Mereka melakukan pawai-pawai itulah, ada yang di luar kelompok itu ada kelompok yang lewat mungkin terprovokasi," ujar Ferry sebelumnya.
Awalnya pawai berlangsung kondusif. Namun kemudian situasi mulai memanas sekitar pukul 12.30 Wita. Sekitar pukul 16.30 Wita, kerusuhan memuncak. Kombes Ferry mengatakan kerusuhan mereda sekitar pukul 17.00 Wita.
Baca juga: Bentrokan Maut di Kendari, 3 Mobil Dibakar |
Kombes Ferry mengatakan polisi sudah menerjunkan pasukan pengamanan yang terdiri dari personel Polda, Polres, dan juga meminta bantuan TNI. Situasi setelah pukul 17.00 Wita sudah kondusif.
"Ada yang meninggal, tapi kami tidak tahu apa penyebab meninggalnya, kami masih melakukan autopsi," ujarnya.
(aud/isa)