Wanita Ngaku Diperas Anggota Polsek Helvetia, Polda Sumut Bantah

Datuk Haris Molana - detikNews
Kamis, 16 Des 2021 19:15 WIB
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Polda Sumatera Utara (Sumut) telah melakukan pengusutan terkait pengaduan wanita bernama Eva karena merasa diperas senilai Rp 2 juta oleh anggota Polsek Helvetia agar suaminya, Ramli, yang ditangkap tak ditembak kakinya. Polisi menyebut tidak ada aksi pemerasan tersebut.

"Hasil pendalaman Propam tidak menemukan indikasi pemerasan," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi, Kamis (16/12/2021).

Hadi mengatakan nantinya hasil pendalaman ini bakal disampaikan pihaknya kepada si pengadu. Nantinya, petugas bakal memanggil pengadunya untuk menjelaskan lebih detil.

"Iya nanti tentu kita akan panggil lagi pengadunya, kita akan konfrontir dan jelaskan," sebut Hadi.

Awal Mula

Sebelumnya, wanita bernama Eva membuat pengaduan ke Polda Sumut karena merasa diperas oleh anggota Polsek Helvetia. Hal ini disampaikan Eva usai menjenguk suaminya di Polsek Helvetia, Kamis (16/12/2021). Eva datang didampingi oleh LBH Medan.

"Mungkin karena sudah lebih 8 hari, memang lukanya itu sudah tidak terlalu bengkak. Tapi ada bekas memar-memar di bagian lengan sama bagian kepala. Memang mulai agak kurang, karena waktu hari kami awal dia datang, itu kami datang itu lebih bengkak lagi," ujar Eva.

Eva kemudian menceritakan awal mula suaminya ditangkap hingga ada polisi mendatangi rumahnya di Desa Klambir V Kebun, Kecamatan Hamparan Perak. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/12) malam untuk mengantar paket.

Pada pukul 21.00 WIB, Eva mengaku mencoba menelepon suaminya, tapi tidak aktif. Pada pukul 24.00 WIB, dia mengaku diberi kabar oleh keponakannya bahwa suaminya telah ditangkap.

"Ponakan pun dapatnya dari kawannya juga. Jadi kami nggak tahu mau ke mana, ya ketua adat di situ lah kami datangi kasih tahu kalau Ramli ketangkap. Ketua adat nyampein sudah tunggu aja sampai besok bagaimana, apa benar atau nggak," sebut Eva.

Keesokan harinya, menurut Eva, ada dua orang mengaku dari Polsek Helvetia yang datang ke rumahnya. Dia mengatakan kedua orang itu menyampaikan Ramli telah ditangkap.

"Jam 10.00 WIB itu datang dua orang, katanya utusan dari Polsek Helvetia. Bilangnya, ngasih tahu 'Bu ini si Ramli sudah ketangkap ini, Bu. Kalau Ibu ada uang Rp 2 juta, si Ramli nggak kena tempel' katanya. Ya saya nggak ngerti tempel itu apa, jadi saya tanya maksudnya tempel apa? Dia menunjukkan kakinya, kena tembak katanya, 'Jadi kalau nggak ibu sediakan yang Rp 2 juta itu, Bu, ini malam juga dia bakalan ditembak kakinya'. Di situ saya ya namanya baru kejadian begitu saya nangis. Nggak lama orang itu pergi berdua," sebut Eva.




(isa/isa)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork