Apa itu Omicron? Jawaban dari pertanyaan ini saat ini sedang dicari tahu masyarakat. Baru ini pemerintah mengumumkan varian baru Covid Omicron sudah masuk Indonesia.
Omicron adalah varian baru virus Corona yang terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan pada 24 November lalu. Kasus COVID-19 varian Omicron di Indonesia pertama kali terkonfirmasi pada satu pekerja Rumah Sakit Wisma Atlet, Jakarta.
Lalu, apa itu Omicron? Simak informasinya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Omicron? Ini Jawabannya
Menjawab pertanyaan apa itu Omicron, diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan varian Omicron ini sebagai Varian of Concern (VoC) atau Varian yang diperhatikan. Nama Omicron dalam kamus Merriam-Webster dalam bahasa Yunani, Omicron artinya "O kecil".
Sejak bulan Mei lalu, WHO menggunakan alfabet Yunani secara berurutan dalam menamai varian virus Corona. Hal ini dilakukan WHO untuk memudahkan setiap orang dalam membahas varian-varian virus Corona ini.
Namun, dalam penamaan varian baru ini, WHO melewatkan sejumlah urutan alfabet Yunani. WHO melewatkan alfabet Nu dan Xi dalam alfabet Yunani.
WHO mengungkapkan melewati huruf "Nu" untuk menghindari kebingungan. Kata "Nu" hampir mirip pelafalannya dengan kata "New" atau Baru. Hal ini berpotensi mengacaukan pemaknaan.
Selain itu, "Xi" dilewatkan karena "Xi" merupakan nama keluarga yang umum dipakai di China, seperti nama pemimpin China Xi Jinping. WHO menghindari penamaan tersebut agar tidak menyinggung tokoh tersebut dan menimbulkan stigma.
Omicron Sudah Masuk Indonesia
Kemenkes mengumumkan kasus pertama Omicron di Indonesia pada hari ini, Kamis (16/12/2021). Pasien Omicron ini tidak memiliki gejala apapun.
Diketahui, pasien tersebut merupakan seorang pegawai pembersih Rumah Sakit Wisma Atlet berinisial N. Ada tiga orang yang diketahui positif Corona, dan salah satunya, pasien N terdeteksi positif varian Omicron.
"Dari tiga orang satu adalah Omicron, dua bukan," kata Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Kamis (16/12/2021).
Sementara itu, Budi mengatakan ketiga pasien itu saat ini dikarantina di Wisma Atlet. Mereka sudah melakukan tes PCR yang kedua dan hasilnya sudah dinyatakan negatif.
"Ketiganya dikarantina di Wisma Atlet dan tanpa gejala. Mereka sudah di-PCR kedua dan semua negatif," kata Menkes Budi.
Ada 5 Kasus Probable Omicron di RI
Selain 1 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron, Menkes Budi juga mengumumkan adanya 5 kasus Probable Omicron. Kasus Probable Omicron ini artinya belum pasti apakah 5 kasus ini merupakan kasus Omicron atau bukan.
Lima orang ini sudah di tes menggunakan tes PCR dengan marker khusus. Saat ini sampel sudah dikirim ke Badan Litbangkes dan sedang dilakukan Run Test WGS. Dalam 3 hari ke depan baru akan diketahui apakah 5 orang ini terjangkit Covid-19 varian Omicron atau bukan.
Berikut adalah rincian 5 kasus Probable Omicron tersebut:
- 2 kasus WNI: baru pulang dari Amerika Serikat dan Inggris, sudah diisolasi di Wisma Atlet.
- 3 kasus WNA Tiongkok: datang ke Manado dan sudah diisolasi di Manado.
Apa itu Omicron kini sudah terjawab. Presiden Joko Widodo juga memberikan arahan usai Omicron dideteksi di Indonesia. Simak di halaman selanjutnya.
Simak video 'Lawan Omicron, Dr. Fauci: Tak Perlu Booster Khusus':
Ini Arahan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan usai varian Omicron terdeteksi masuk ke Indonesia, Kamis (16/12). Arahan tersebut meliputi upaya untuk mencegah varian Omicron meluas, hingga imbauan untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19.
Jokowi mengatakan varian Omicron hingga kini belum menunjukkan karakter virus yang membahayakan. Maka dari itu, Jokowi meminta masyarakat tidak perlu panik.
"Waspada penting, tapi jangan perkembangan ini membuat kita panik," kata Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (16/12/2021).
Jokowi mengatakan saat ini yang harus dilakukan adalah bersama-sama berupaya sekuat tenaga agar varian Omicron tidak meluas di Tanah Air. Jokowi meminta masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk segera vaksin.
"Oleh sebab itu saya minta semua warga yang belum mendapatkan 2 kali vaksin, apalagi yang sama sekali belum divaksin, segera lah mendatangi fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin," tambahnya.