Dua anak buah kapal (ABK) hilang saat kapal pengangkut barang KM Roy tenggelam di perairan Muara Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Kedua ABK itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Tim SAR Gabungan berhasil menemukan korban kedua, atas nama Udin (37). Sedang korban pertama atas nama Andi sudah lebih dulu ditemukan," ujar Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara Melkianus Kotta, seperti dilansir dari Antara, Rabu (15/12/2021).
Melki menjelaskan korban atas nama Andi ditemukan 4,01 km dari lokasi tenggelamnya kapal. Jenazah Andi ditemukan hari ini sekitar pukul 10.30 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, untuk korban kedua, Udin, ditemukan pukul 13.09 Wita. Udin ditemukan 6,44 km dari lokasi kejadian.
"Jarak penemuan (korban pertama) dari lokasi kejadian ialah 4,01 kilometer, arah utara timur laut," terang Melki.
Adapun Melki mengatakan seluruh korban langsung dievakuasi dari tempat kejadian dan dibawa ke Puskesmas Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kukar. Melki sekaligus menutup operasi pencarian.
"Dengan ditemukannya seluruh korban, maka operasi SAR selesai dan diusulkan untuk ditutup, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terima kasih dan dilanjutkan dengan kesiapsiagaan," imbuhnya.
Sebelumnya, kapal pengangkut barang KM Roy tenggelam di perairan Muara Saliki, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kukar, Kaltim. Akibatnya, dua penumpang dinyatakan hilang.
Dilansir dari Antara, Rabu (15/12), Kepala Basarnas Kaltim-Kaltara, Melkianus Kotta, mengatakan kapal tenggelam sekitar pukul 04.00 Wita, Selasa (14/12) dini hari. Kemudian, laporan masuk ke Basarnas sekitar pukul 10.10 Wita.
Informasi tersebut diterima dari pemilik kapal bernama Yusuf. Setelah menerima laporan dari Yusuf, personel dari Basarnas Kaltim-Kaltara langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
"Lokasi kejadian berjarak sekitar 32 kilometer dari Kansar unit SAR Samarinda dengan jarak tempuh sekitar dua jam perjalanan. Saat ini petugas sudah menuju lokasi," kata Melkianus Kotta.
(drg/knv)