Inggris melaporkan kasus kematian pertama terhadap pasien yang terjangkit varian Omicron. PDIP meminta agar tempat karantina di Indonesia tidak boleh bobol.
"(Masa karantina) Ini harus benar-benar ditegakkan, (tempat karantina) tidak boleh bobol tidak boleh ada dispensasi apapun," ujar Anggota Komisi IX DPR fraksi PDIP, Rahmad Handoyo, kepada detikcom, Selasa (14/12/2021),
Menurut Rahmad, aturan karantina harus terus ditegakkan baik bagi WNA maupun WNI yang masuk ke Indonesia melalui jalur udara, laut, hingga darat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pos perbatasan harus benar-benar dijaga dan pastikan karantina tidak bisa ditawar dan harus tegas untuk ditegakkan sehingga para petugas di lapangan harus benar-benar menjaga itu," jelas Rahmad.
Selain itu, ia meminta pemerintah dengan seksama mencermati kasus Omicron yang sudah mewabah di Inggris maupun di negara lain. Pintu masuk RI, terang Rahmad, juga perlu diperketat.
"Saya kira kita semakin waspada dengan membuat lebih ketat lagi pintu-pintu masuk pertahanan negara. Kita pintu udara, laut dan perbatasan darat tentu harus ketat lagi untuk lebih rapi, lebih para petugasnya lebih giat untuk menertibkan atau sesuai dengan ketentuan," imbuhnya.
"Kepada seluruh warga masyarakat meskipun kasus di Indonesia kita syukuri saat ini bagus dari sisi pengendalian tetapi kita tidak boleh berpuas diri kita tidak boleh abai," imbuhnya.
Kasus Kematian Pertama
Inggris catat kasus kematian COVID-19 varian Omicron pertama. Perdana menteri Boris Johnson mendesak warganya segera mendapatkan vaksinasi booster.
"Satu orang di Inggris telah meninggal karena virus corona varian Omicron," kata perdana menteri Boris dikutip dari BBC.
Ia juga meminta agar warga mengesampingkan kemungkinan varian Omicron lebih ringan ketimbang COVID-19 varian lainnya. Inggris lantas langsung menargetkan semua orang dewasa sudah divaksinasi booster akhir bulan ini.
"Sayangnya ya, pasien Omicron menjalani rawat inap dan sayangnya setidaknya satu pasien telah dipastikan meninggal karena Omicron," jelasnya.
Simak Video 'Mereka-mereka yang Tak Perlu Karantina Usai dari Luar Negeri':