Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi berharap hal itu membuat kinerja Setjen DPD RI menjadi lebih baik, efektif, modern, akuntabel, profesional dan berorientasi kepada pelayanan yang paripurna sebagai supporting system bagi DPD RI.
"Sesuai dengan sasaran dan tujuan Reformasi Birokrasi," ujar Rahman dalam keterangan tertulis, Selasa (14/12/2021).
Ia menyadari bahwa budaya organisasi merupakan pondasi, oleh karena itu Setjen DPD RI memerlukan sebuah identitas sebagai pengikat kebersamaan di dalam internal organisasi. Selain itu logo menjadi penguat branding organisasi lebih mudah diingat pihak eksternal.
"Untuk itu, kami merasa perlu membentuk logo tersendiri yang melambangkan identitas organisasi. Logo yang dapat melambangkan nilai-nilai yang dianut bersama dan dijadikan spirit oleh seluruh pegawai yaitu kerja keras, semangat, dan kinerja dalam mendukung tugas DPD RI," ujarnya.
"Namun logo tersebut masih memiliki ciri khas yang sama dengan instansi lainnya di lingkungan parlemen yaitu Setjen MPR RI dan Setjen DPD RI, sebagai sebuah keluarga supporting system di lingkungan Parlemen," jelasnya.
Adapun logo baru Setjen DPD RI antara lain adanya gedung parlemen dengan warna hijau dan dan biru sebagai garisnya di bagian tengah. Kemudian tulisan Setjen DPD RI dan gambar padi dan kapas.
"Bentuknya ramping, sederhana dan modern menunjukkan Setjen DPD RI sebagai pendukung DPD RI yang profesional dan akuntabel. Sedangkan warna hijau melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan daerah. Warna biru melambangkan lautan yang menggambarkan Nusantara. Padi dan kapas merupakan dukungan Setjen yang berkeadilan sosial dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya," ucap Lalu Niqman Zahir, Deputi Administrasi DPD RI.
Menurut Lalu Niqman, sejak tahun 2018 Setjen DPD RI sudah merumuskan logo yang berciri khas dan mempunyai nilai filosofi budaya kerja Setjen DPD RI.
"Logo yang terbaru merupakan karya internal pegawai Setjen DPD RI," katanya
Menanggapi launching logo baru Setjen DPD RI, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengingatkan pentingnya organisasi pemerintah melakukan reformasi birokrasi yang mendasar. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPD RI, Nono Sampono, saat membacakan naskah pidato LaNyalla dalam Launching Logo Setjen DPD RI.
"Birokrasi di Indonesia terpasung kreativitasnya karena prosedur ketat yang kadangkala merupakan produknya sendiri," katanya.
Nono melanjutkan, sistem kerja selama ini membuat birokrat sulit mencari waktu untuk mengerjakan hal-hal yang kreatif. Dilanjutkannya, adaptasi selalu ditandai dengan perubahan yang dilakukan dengan Repositioning.
"Lazimnya proses diferensiasi dilakukan melalui momentum Re-branding dan penegasan positioning statement," imbuhnya.
Oleh karena itu, Nono mengapresiasi Setjen DPD RI yang bertekad melakukan reposisi, melalui diferensiasi dengan momentum peluncuran logo baru serta positioning statement melalui core value.
"Kita semua berharap Sekretariat Jenderal DPD RI bertransformasi menjadi organisasi modern, lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan selalu siap menjawab tantangan organisasi yang semakin kompleks dalam mendukung kinerja DPD RI," jelasnya.
Kesetjenan DPD RI sendiri meluncurkan positioning statement yang disingkat dengan kata Ber-AKHLAK. Merupakan kepanjangan dari; Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Positioning statement itu diharapkan menjadi spirit dari semua aparatur birokrasi di Kesetjenan DPD RI untuk menjadi pribadi-pribadi yang "Bangga Melayani Bangsa".
"Semoga apa yang diupayakan dapat menjadi kenyataan dan dapat kita rasakan bersama manfaatnya. Saya atas nama seluruh Pimpinan dan anggota DPD RI mengucapkan selamat atas peluncuran logo dan core value serta employer branding kesekjenan DPD RI," ucapnya. (akn/ega)