Pelaku perampokan toko gadai di Jagakarsa, Jakarta Selatan, sempat menggasak uang senilai Rp 33 juta dan merusak server CCTV di lokasi. Pelaku mengaku merampok karena butuh uang.
"Tersangka menodongkan airsoft gun dan memerintahkan karyawan berinisial UHK untuk membuka brankas yang ada di situ. Uang sejumlah Rp 33 juta ini diambil oleh tersangka, kemudian dimasukkan dalam tas hitam," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan saat konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, (14/12/2021).
Dia juga mengatakan bahwa tersangka merusak server CCTV dan memasukkannya ke tas tersangka. Hal itu dia lakukan untuk menghilangkan jejak.
"Tersangka juga merusak CCTV serta memasukkannya ke dalam tas hitam. Kemudian setelah kejadian tersebut, tersangka berniat meninggalkan gadai," sambung Zulpan.
Motif Ekonomi
Zulpan mengatakan pelaku mengaku nekat merampok karena impitan ekonomi. Pelaku mengaku terdesak sehingga nekat merampok.
"Karena yang bersangkutan membutuhkan uanglah untuk kehidupan. Alasannya seperti itu," sebut Zulpan.
Tinggal di Dekat Indogadai
Zulpan menyebut alamat rumah tersangka tidak jauh dari tempat kejadian. Zulpan membantah pelaku melakukan aksinya sejak siang hari.
"Kalau dikatakan dari siang, itu tidak benar. Yang benar adalah rumahnya tidak jauh dari Indogadai itu," lanjutnya.
Dia menduga bahwa kemungkinan pelaku sudah melakukan pemantauan dari siang hari melewati Indogadai tersebut. Pada saat toko akan tutup, tersangka beraksi.
"Mungkin dia sudah memantau siang, dia melintas tetapi dia melakukan aksi itu tidak dari siang. Aksi itu ketika toko tutup pukul 20.05 WIB," tutupnya.
Pelaku masuk ke Indogadai berpura-pura hendak menggadaikan laptop. Pelaku kemudian mengeluarkan airsoft gun dan menodong kasir.
Namun aksi pelaku ini berhasil digagalkan polisi bersama warga. Pelaku ditembak di bagian kaki karena melawan saat hendak ditangkap.
Tonton juga Video: Wagub Jabar Klarifikasi Foto Bareng Korban Pemerkosaan Herry Wirawan
(mea/mea)