Menkes di DPR: Kalau Kesal Kenapa Karantina 10 Hari, Memang Sengaja

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Selasa, 14 Des 2021 16:37 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan mengapa masa karantina dari luar negeri saat ini 10 hari. Budi Gunadi mengatakan hal itu sengaja untuk menghambat virus Corona varian Omicron.

Hal ini berawal dari pertanyaan anggota Komisi IX DPR RI dalam rapat kerja dengan Menkes Budi Gunadi, Selasa (14/12/2021). Menkes Budi menjelaskan bagaimana perkembangan varian Omicron.

Selama tiga pekan kemunculan varian Omicron, para peneliti menemukan bagaimana Omicron dapat berkembang cepat. Menkes Budi mengatakan varian Omicron mungkin bertransmisi cepat namun gejalanya lebih ringan daripada varian Delta.

"Kita sudah cepat merespons karena Indonesia salah satu negara terbaik kondisinya. Kita memperketat border-nya kita, supaya memperlambat masuknya Omicron ke Indonesia. Tidak bisa kita menghindari 100 persen, tapi setidaknya kita memperlambat," kata Menkes Budi.

Salah satu strategi Kemenkes menghambat Omicron masuk ke Indonesia adalah memperpanjang masa karantina. Hal itu diambil secara sengaja untuk melindungi masyarakat.

"Jadi kalau Bapak-Ibu saudaranya kesel kenapa jadi 10 hari karantina, memang sengaja, Bapak-Ibu," ujar Menkes Budi.

Langkah itu, kata Budi, untuk melindungi masyarakat di masa pandemi yang sudah berjalan baik. Masa karantina yang ketat, menurut Budi, juga diterapkan pada WNA.

"Kita melindungi 270 juta masyarakat Indonesia yang sudah bagus pandeminya dengan menghambat perjalanan dari luar negeri, baik orang kita dari luar negeri karena itu akan berisiko besar dan kembalinya akan menularkan terhadap 270 juta rakyat kita yang relatif baik dan juga apa lagi WNA yang datang ke kita, itu strategi menghadapi Omicron," imbuhnya.

Simak video 'Wamenkes Tegaskan Pejabat Tidak Boleh Karantina di Rumah!':






(rfs/gbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork