Pria inisial D (22), pelaku perampokan di Indo Gadai, Jl M Kahfi II, Jagakarsa, Jakarta Selatan, sempat melawan saat polisi hendak menangkapnya. D bahkan tidak mengindahkan tembakan peringatan ketika polisi mencoba menangkap saat ia hendak kabur.
Perampokan tersebut terjadi pada Senin (13/12) malam. Warga sampai mengepung pelaku yang saat itu memegang pistol, yang belakangan diketahui merupakan airsoft gun.
Hal ini jugalah yang membuat warga takut mendekat. Beruntung, dua polisi dari Polsek Jagakarsa sedang berpatroli datang dan langsung melumpuhkan pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena pelaku memegang airsoft gun, anggota Polri memberikan tembakan peringatan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat konferensi pers di Polres Metro Jaksel, Selasa (14/12/2021).
Ditembak di Kaki
Setelah tembakan peringatan tidak diindahkan, polisi melakukan tindakan tegas. Polisi melumpuhkan pelaku dengan menembakkan di bagian kakinya.
"Tembakan peringatan tidak diindahkan oleh Tersangka. Kemudian anggota coba melumpuhkan dengan mendorong ke dalam, namun Tersangka melakukan perlawanan. Kemudian terpaksa terakhir adalah melumpuhkan yaitu menembak kakinya dengan satu tembakan," terang Zulpan.
Pelaku akhirnya bisa ditangkap. Polisi sempat menutup terali gerai Indo Gadai untuk menghindari pelaku diamuk massa.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya
Pura-pura Hendak Gadai Laptop
Pelaku datang ke Indo Gadai sejak Senin (13/12) siang. Dia berpura-pura hendak menggadaikan barang elektronik di gerai gadai itu.
"Dia pura-pura akan menggadaikan laptop dan HP miliknya di pegadaian tersebut," ujar Zulpan.
Zulpan menyebut tersangka melakukan penodongan terhadap salah satu pegawai, UKH, saat pegawai lainnya menutup toko. Ia lalu memaksa korban membuka brankas berisi uang.
"Pada saat dua karyawan yang lain akan menutup toko, pada saat itu posisinya di dalam akan menutup toko. Kemudian Tersangka menodongkan airsoft gun dan memerintahkan UKH membuka brankas yang ada di situ," terang Zulpan.
Merusak Server CCTV
Pelaku juga berusaha menghilangkan jejaknya setelah berhasil menggasak uang puluhan juta rupiah. Dia merusak server CCTV di toko gadai tersebut.
"Kemudian setelah itu Tersangka juga merusak server dan mengambil server CCTV serta memasukkannya ke dalam tas hitam. Nah, kemudian, setelah kejadian tersebut, Tersangka berniat meninggalkan gadai," jelasnya.