Sekjen MPR: Ngobrol soal Ideologi Negara Bukan Sesuatu yang Jadul

Sekjen MPR: Ngobrol soal Ideologi Negara Bukan Sesuatu yang Jadul

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Senin, 13 Des 2021 22:43 WIB
MPR
Foto: Dok. MPR
Jakarta -

Sekretaris Jenderal MPR Ma'ruf Cahyono menggelar Dialog Kebangsaan Generasi Muda Indonesia di aula Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta hari ini. Acara dialog ini dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Kaukus Muda Indonesia (KMI).

Di awal pemaparan, Ma'ruf mengaku merasa bahagia sebab bisa berada di gedung yang bersejarah dalam perjuangan bangsa.

"Kegiatan yang digelar di tempat ini juga sebagai refleksi perjalanan generasi muda dalam kontribusinya dalam gerakan untuk Indonesia merdeka," ujar Ma'ruf dalam keterangannya, Senin (13/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, alumni Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman ini mengatakan kehadirannya ini bertujuan untuk berdialog dan berdiskusi tentang paham kebangsaan. Melalui acara ini, ia pun berharap para pemuda dapat mengimplementasikan, salah satunya dengan menyampaikannya kepada masyarakat lain.

"Acara hari ini merupakan momentum yang baik. Dengan acara ini, ilmu kita akan bertambah," paparnya.

ADVERTISEMENT

"Ilmu akan bermanfaat bila diamalkan atau disebarkan kepada yang lain. Katakan kalau ngobrol soal ideologi negara itu bukan sesuatu yang jadul (jaman dulu)," lanjutnya.

Dalam pemaparannya, pria yang juga menjadi Pengurus Pusat Keluarga Alumni Unsoed ini membahas soal pentingnya ideologi dalam suatu bangsa. Ia menjelaskan ideologi sama halnya dengan penopang badan. Jika penopang lemah, kata Ma'ruf, badan tidak dapat berdiri kokoh dan kuat.

Oleh karena itu, Sekretaris Jenderal DPD tahun 2017 - 2018 ini mengatakan sebuah bangsa perlu memiliki ideologi yang kuat. Bangsa Indonesia memiliki dasar negara yang disebutnya Pancasila, yang merupakan kesepakatan para pendiri bangsa.

Ma'ruf mengatakan agar Pancasila menjadi dasar negara kuat, maka ideologi tersebut harus dijaga dan dirawat. Dikatakannya, dasar negara yang kuat penting karena tak ada bangsa besar yang memiliki dasar negara yang lemah.

"Kita lihat bangsa-bangsa besar di dunia, mereka memiliki dasar negara yang kokoh," ucapnya.

Sebagai dasar negara, jelas Ma'ruf, Pancasila telah disepakati pendiri bangsa usai melalui perdebatan panjang. Untuk itu, setiap warga negara perlu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kesehariannya dimulai dari keluarga.

Meski demikian, dalam implementasinya, Ma'ruf mengatakan akan tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Tantangan tersebut, lanjutnya, bisa berasal dari luar, bidang politik, budaya, ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Untuk itu, ia berharap generasi muda bisa terus semangat dalam menjaga Pancasila.

"Bila semua sudah mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila maka bangsa ini akan hidup dalam suasana yang seperti dicita-citakan oleh pendiri bangsa," tandasnya.

Sebagai informasi, hadir dalam acara tersebut Ketua Pelaksana Sosialisasi sekaligus Pengurus KMI Ahmad Wasil, serta aktivis organisasi mahasiswa dan kepemudaan lainnya.

(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads