Polisi Periksa Saksi Ahli-Tenaga Medis Dugaan Malapraktik Tewaskan Mama Papua

Polisi Periksa Saksi Ahli-Tenaga Medis Dugaan Malapraktik Tewaskan Mama Papua

Saiman - detikNews
Senin, 13 Des 2021 10:29 WIB
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata. (Aufa/detikcom)
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata. (Aufa/detikcom)
Mimika -

Polisi memeriksa saksi ahli dan tenaga medis terkait dugaan malapraktik Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Mimika, Papua, yang menewaskan seorang mama. Pasien hamil itu meninggal dunia karena ada kain kasa yang tertinggal di perut.

"Masih dalam pemeriksaan saksi ahli, kalau tenaga medis masih 3 yang di periksa," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (13/12/2021).

Kasus ini terungkap setelah keluarga almarhumah mengunggah video kain kasa keluar dari perut korban yang baru saja menjalani operasi melahirkan. Pihak rumah sakit telah mengakui jika hal tersebut terjadi karena kelalaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Benda yang ada di perut itu adalah kasa yang tertinggal pada operasi yang pertama dan itu kami akui adalah kelalaian," kata Direktur RSMM dr Johni R Tandisau kepada wartawan, Kamis (9/12).

Johni pun mengungkap awal peristiwa itu. Pada 26 Agustus 2021, pasien masuk ke rumah sakit lantaran mengandung anak yang ketujuh.

ADVERTISEMENT

Lantaran masa kehamilan sudah melewati waktunya, direncanakanlah operasi atau caesar. Saat itu dilakukan tindakan operasi pertama oleh tim medis dan mengeluarkan bayi dari kandungan pasien.

Pada 31 Agustus 2021, pasien sudah diperbolehkan pulang. Pihak rumah mengaku pasien tidak datang lagi untuk melakukan kontrol.

Pada 27 Oktober 2021, pasien kembali mengunjungi rumah sakit. Pasien mendatangi poliklinik.

Saat itu, pasien mengeluhkan sakit di bagian perut, setelah operasi pertama mengalami bengkak (kembung) pada bagian perut, mual, serta muntah-muntah. Akhirnya saat itu pasien menjalani opname di rumah sakit.

Berdasarkan observasi medis, ditemukan adanya kelainan. Disebut adanya sumbatan pada usus pasien, sehingga dianjurkan untuk dilakukan operasi, tapi pasien menolak dan berobat jalan.

Pada 20 November 2021, pasien kembali ke rumah sakit. Akhirnya, pada 22 November 2021 diputuskan untuk dilakukan operasi mengeluarkan kain kasa tersebut.

Johni menyebut adanya kebocoran pada usus. Korban dinyatakan meninggal pada 28 November lalu.

"Ada kebocoran pada usus, kemudian dilakukan lagi operasi ulang tanggal 27 November oleh karena infeksi yang besar, pada tanggal 28 November ibu itu meninggal," terangnya.

(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads