Kasus demo ricuh ormas Pemuda Pancasila (PP) di depan gedung DPR RI, Jakarta Pusat, hingga kini masih diusut penyidik. Besok polisi akan memeriksa dua petinggi ormas Pemuda Pancasila ke Polda Metro Jaya terkait kasus tersebut.
Dua petinggi Pemuda Pancasila tersebut adalah Sekjen Majelis Pimpinan Nasional PP Arif Rahman sama Ketua MPC PP Jaktim Norman Silitonga. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan mengkonfirmasi hal tersebut.
"Ya betul," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat dimintai konfirmasi, Minggu (12/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, polisi memastikan penyidikan kasus itu masih belum tuntas.
"Sudah ada 15 tersangka karena bawa senjata tajam, 6 pelaku pengeroyokan. Jadi ini belum tuntas, akan ada perkembangan lain," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/11).
Sejauh ini polisi membagi tersangka dalam dua klaster. Kelompok pertama merupakan peserta demo ricuh hingga membawa senjata tajam dengan total ada 15 tersangka.
Klaster kedua merupakan pelaku pengeroyokan kepada Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali. Polisi menetapkan 6 tersangka dari kasus tersebut.
Menurut Zulpan, penyidikan kasus demo ricuh PP saat ini masih terus dilakukan. Dia menyebut kemungkinan soal adanya tersangka baru terbuka lebar.
"Beberapa tersangka sudah ditetapkan karena membawa senjata tajam dan pengeroyokan. Untuk itu masih ada kemungkinan tersangka lain dalam pengeroyokan," ujar Zulpan.
Ditanya soal pemanggilan kepada korlap demo, Zulpan belum memerinci. Dia hanya memastikan pihaknya akan menindak tegas kepada ormas yang melakukan unjuk rasa dengan diwarnai kekerasan.
"Polda Metro Jaya bakal tegakkan aturan hukum terhadap ormas yang melakukan kegiatan seperti unjuk rasa dengan cara-cara kekerasan," katanya.
Simak Video: Kasus Ricuh Demo PP, Polisi: Tersangka Masih Bisa Bertambah