Tolong! Bocah di Sulbar Alami Sakit Langka hingga Perutnya Membesar

Tolong! Bocah di Sulbar Alami Sakit Langka hingga Perutnya Membesar

Abdy Febriady - detikNews
Jumat, 10 Des 2021 12:53 WIB
Seorang bocah laki-laki di Sulbar menderita penyakit hingga membuat perutnya membuncit layaknya wanita hamil. Kondisi Bernis membuat pihak keluarganya takut. (Abdy/detikcom)
Seorang bocah laki-laki di Sulbar menderita penyakit hingga membuat perutnya membuncit layaknya wanita hamil. Kondisi Bernis membuat pihak keluarganya takut. (Abdy/detikcom)
Polewali Mandar -

Seorang bocah laki-laki bernama Bernis menderita penyakit hingga membuat perutnya membuncit layaknya wanita hamil. Kondisi Bernis membuat pihak keluarganya takut.

Warga Desa Bonra, Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), itu tidak mendapat pengobatan teratur. Keluarga mengaku takut dan resah melihat efek yang ditimbulkan obat yang dikonsumsi Bernis.

"Ada efek samping, kadang panas. Tambah besar (perutnya), makanya kita hentikan (pengobatan medis)," ungkap sang ayah, Tahir, kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bungsu dari empat bersaudara pasangan Tahir dan Harianti ini sudah menderita sakit selama hampir setahun. Tahir mengatakan putranya yang baru berusia 13 tahun ini mulai menjalani pemeriksaan ke rumah sakit setelah Bernis mengalami gejala sesak napas.

"Pengobatan baru berjalan lima bulan, kambuh lagi penyakitnya. Kalau terlambat diberi obat, seluruh badannya langsung panas dan membesar perutnya," ungkap pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani itu.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku sudah hampir sebulan Bernis berhenti melakukan pengobatan secara medis. Pihak keluarga juga mengupayakan kesembuhan untuk Bernis melalui pengobatan alternatif.

"Belum sebulan berhenti berobat. Kita juga berobat kampung. Kita juga ada rasa takut, soalnya sudah beberapa kali berobat (medis), tidak ada perubahan," kata Tahir.

Kepala UPTD Puskesmas Mapilli H Saldi Kursani mengungkapkan hasil pemeriksaan dokter di rumah sakit menyebut Bernis menderita penyakit peritonitis TB. Dokter telah menganjurkan agar Bernis berobat rutin setidaknya selama delapan bulan.

"Dia menderita penyakit dari diagnosis dokter di rumah sakit, peritonitis TB, itu ada gangguan di perutnya. Dokter menganjurkan untuk berobat selama 8 bulan pengobatan, dan kemarin pada bulan kelima pasien ini mengalami gangguan, dan akhirnya pengobatan tersebut sempat tertunda," ungkap Saldi terpisah.

Saldi menyebut pihak keluarga trauma melihat kondisi Bernis yang mengalami demam dengan kondisi semakin besar, sehingga pengobatan tidak dilakukan secara rutin.

"Pihak keluarga tidak memahami pengobatan ini harus dituntaskan selama delapan bulan. Pada bulan kelima, keluarga takut dan gelisah karena pengobatan yang lama bahkan disebut disertai gejala demam dan perut semakin besar," bebernya.

Kendati demikian, Saldi mengaku tetap berupaya mengedukasi pihak keluarga agar bersedia membawa Bernis kembali ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.

"Kami dari pihak puskesmas tetap berupaya mengedukasi pihak keluarga agar bersedia membawa pasien kembali ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut," jelas Saldi.

Berdasarkan pantauan wartawan, selama menderita penyakit, yang membuat perutnya semakin besar, Bernis kesulitan bergerak tanpa bantuan orang lain. Sakit yang dialami Bernis juga membuat kedua kakinya bengkak. Sementara itu, kedua pergelangan tangannya justru tampak mengecil.

Simak juga 'Bocah Berkelamin Ganda di Cianjur Butuh Bantuan untuk Operasi':

[Gambas:Video 20detik]



(jbr/jbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads