Kemnaker Akan Bawa 4 Isu Prioritas Ketenagakerjaan ke Presidensi G20

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Kamis, 09 Des 2021 17:20 WIB
Foto: Dok. Kemnaker
Jakarta -

Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi menghadiri acara Kick Off Employment Working Group (EWG) Indonesia G20 Presidency 2022 di Jakarta hari ini. Dalam kesempatan ini, Anwar menyampaikan pihaknya akan mengusung empat isu prioritas pada Presidensi G20 tahun 2022 di bidang ketenagakerjaan.

Adapun isu pertama akan berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja yang berkelanjutan dalam menghadapi perubahan dunia kerja.

"Presidensi G20 Bidang Ketenagakerjaan yang dilaksanakan tahun depan ini mengusung empat tema besar sebagai prioritas," ucap Anwar dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).

Pada isu pertama, kata Anwar, nantinya akan membahas dan merumuskan langkah kebijakan yang dapat menjamin keberlangsungan bisnis/usaha dan menciptakan inovasi bisnis yang resilien, berkelanjutan dan berkembang. Selain itu, isu ini akan mendiskusikan kebijakan yang mendorong wirausaha dan UMKM untuk menciptakan lapangan pekerjaan.

Kedua, Kemnaker akan membahas pasar kerja yang inklusif dan afirmasi pekerjaan yang layak untuk penyandang disabilitas. Terkait isu ini, Indonesia akan mendorong negara-negara G20 dan merumuskan kebijakan yang afirmasi dan inklusif terhadap kelompok disabilitas. Dengan demikian, para kelompok ini dapat berpartisipasi dalam pasar kerja untuk menghadapi disrupsi digital dan dampak pandemi.

Selanjutnya, pada isu ketiga, Anwar menjelaskan pihaknya akan membahas soal pengembangan kapasitas sumber daya manusia untuk pertumbuhan produktivitas yang berkelanjutan.

"Pada isu ketiga ini, Indonesia akan mendorong dan merumuskan kebijakan bersama yang melibatkan aktif partisipasi masyarakat luas/komunitas dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan, khususnya di wilayah ekonomi pedesaan," paparnya.

Dan terakhir, pada Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia akan berdiskusi tentang perlindungan tenaga kerja yang adaptif dan inklusif guna merespon dunia kerja yang terus berubah. Dalam isu ini, nantinya akan dibahas lebih lanjut terkait langkah perlindungan bagi para pekerja digital dan sistem pengawasan efektif melalui pemanfaatan teknologi.




(prf/ega)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork