Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II-A Samarinda Solihin mengatakan ada 20 Anak Buah Kapal (ABK) asal Vietnam yang berada di Perairan Muara Berau, Kaltim, dinyatakan positif COVID-19 dan satu orang dengan gejala sesak napas.
"Tadi malam satu orang dengan gejala sesak nafas dievakuasi oleh tim medis ke salah satu rumah sakit yang ada di Samarinda," katanya di Samarinda, Kamis (9/12/2021), seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan status kapal tersebut saat ini dikarantina. Artinya, tidak ada yang boleh naik dan turun dari kapal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan terus mengawasi, dan ini di bawah pengawasan KSOP dan Polairud Samarinda," kata Solihin.
Adapun para ABK yang dinyatakan positif tetap berada di atas kapal untuk menjalani isolasi mandiri. Sedangkan ABK yang negatif COVID-19 ditempatkan di ruang terpisah.
Agar tidak melanggar, ucap Solihin, posisi kapal harus jauh dari pelabuhan. Supaya tidak ada orang yang naik dan turun nantinya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Solihin juga menjelaskan, kemungkinan berapa lama para ABK tersebut akan menjalani isolasi mandiri di kapal yang telah dikarantina itu dilakukan sesuai dengan aturan karantina.
"Menurut buku pedoman karantina itu selama 10 hari, dan nantinya jika tidak bergejala maka dianggap sembuh," kata Solihin.
Sebagai informasi, kapal asal Vietnam tersebut bernama lambung MV Viet Thuan Ocean, tiba beberapa waktu lalu. Namun dipastikan kapal tersebut tidak sempat bersandar di Samarinda.
Sebelumnya, Kepala Kantor KSOP Kelas II Samarinda Mukhlis Tohepaly juga memaparkan, kedatangan Kapal MV Viet Thuan Ocean yang berlayar dari pelabuhan Vietnam itu, langsung dilakukan pemeriksaan dokumen kesehatan, sanitasi kapal, hingga pemeriksaan antigen.
"Sudah dilakukan rapat koordinasi antar-instansi. Langkah pencegahan sesuai dengan prokes sudah dibicarakan. Untuk detailnya silakan ke kesehatan pelabuhan," ungkapnya.