Brigadir Irwan Lombu dikeroyok sejumlah pemuda di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Anggota Satuan Sabhara Polres Tangsel ini dikeroyok oleh geng balap liar yang tidak terima aksinya ia bubarkan.
Pengeroyokan brutal itu terjadi pada Selasa (7/12) sekitar pukul 03.30 WIB. Saat itu Irwan Lombu memakai seragam dinas baru pulang bersama istrinya.
Para pelaku mengeroyok korban di depan istrinya. Enam orang pentolan geng balap liar ditangkap tidak lama setelah kejadian itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut fakta-fakta terkait pengeroyokan para pelaku yang kami rangkum:
Disebut Polisi Gadungan-Dipaksa Lepas Seragam
Pengeroyokan ini terekam video amatir dan viral di media sosial. Dalam rekaman video itu korban sempat disebut 'polisi gadungan'
"Lepas aja seragam lu, gadungan... gadungan...," kata seorang pelaku.
"Maaf, jangan dibilang gadungan," kata istri Irwan.
Dalam keadaan dikeroyok, Irwan mengatakan dirinya adalah polisi. Seorang pelaku kemudian memintanya melepas seragamnya.
"Saya polisi... saya polisi...," kata Irwan dengan suara serak.
Pelaku Tak Terima Balap Liar Dibubarkan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan mengatakan bahwa para pelaku adalah geng balap liar. Mereka tidak terima balap liar dibubarkan korban.
"Mereka pelaku balap liar, karena upaya yang dilakukan korban mencoba menghentikan balap liar merasa terganggu, nah itu mereka memprovokasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Rabu (8/12).
Simak informasi lain tentang pengeroyokan Brigadir Irwan di halaman selanjutnya....
Saksikan Video 'Brigadir Irawan Dikeroyok Geng Balap Liar yang Terganggu-Provokasi':
Korban Dikeroyok di Depan Istri
Para pelaku kemudian meneriaki Brigadir Irwan Lombu dengan kalimat provokasi 'polisi gadungan'. Para pelaku mengeroyok korban di depan istri korban.
"Para pelaku meneriakkan dengan kata-kata provokasi, yaitu 'polisi gadungan'. Korban ditemani istrinya. Karena ada provokasi tersangka mengeroyok, dicoba dilerai oleh istri korban, tapi tidak diindahkan pelaku," ujar Zulpan.
Enam Pelaku Geng Balap Liar Ditangkap
Polisi telah menangkap enam pelaku pengeroyokan Brigadir Irwan Lombu. Mereka adalah pentolan geng balap liar.
"Para tersangka ada enam orang, inisialnya FP, JW, M, FA, D, B, dan A. Mereka semua sudah ditetapkan sebagai tersangka," kata Zulpan.
"Para pentolan-pentolan balap liar ini saat dihentikan polisi mereka terganggu dan provokasi," lanjut Zulpan.
Zulpan mengatakan para pelaku ini biasanya balap liar di kawasan Sentul, Bogor. Namun karena malam itu cuaca tidak mendukung, sehingga mereka geser ke Pondoh Indah, Jaksel.
"Jadi mereka ini yang jelas adalah satu geng yang selalu melakukan balap liar biasanya di Sentul. Tapi, karena di Sentul hujan mereka memindahkan ke Pondok Indah, mereka mengundang gengnya, saat itu kurang lebih ada 60 (orang), mereka ini mungkin pentolan-pentolannya.
Polisi Sita Pistol Mainan dari Pelaku
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari enam tersangka pengeroyok Brigadir Irwan Lombu. Salah satunya ada pistol mainan atau pistol korek.
"Senjata itu pistol korek. Jadi bukan senpi (senjata api)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan kepada wartawan, Rabu (8/12/20221).
Zulpan menerangkan pistol korek tersebut digunakan untuk memukul Brigadir Irwan Lombu. Selain itu, polisi turut mengamankan sejumlah barang bukti lainnya.
"Untuk menakut-nakuti dan memukul korban. Barang buktinya ada baju dinas Pilri yang dipakai korban, ada handphone para tersangka, rekaman CCTV dan lain-lain," kata Zulpan.
Dalam kasus ini, polisi menyita sejumlah barang bukti, di antaranya baju dinas Polri yang dikenakan korban, handphone para tersangka, pistol korek, rekaman CCTV, dan tas hitam. Keenam tersangka dijerat Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 212 KUHP dan/atau Pasal 214 KUHP dengan ancaman hukuman 8 tahun 6 bulan penjara.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya....
Kronologi Pengeroyokan Brigadir Irwan
Pengeroyokan terjadi pada Selasa (7/12) sekitar pukul 03.00 WIB. Saat itu korban bersama istrinya baru pulang dinas di Tangerang Selatan.
"Saat itu korban bersama istri menggunakan mobil melintas di Pondok Indah. Saat itu kendaraan terhenti, ternyata di depan ada balap liar yang dilakukan sekelompok orang," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Rabu (8/12/2021).
Brigadir Irwan Lombu berusaha membubarkan balap liar tersebut. Sayangnya, geng balap liar tersebut malah melakukan tindakan provokasi dengan meneriakkan kalimat 'polisi gadungan'. Para pelaku lalu mengeroyok Brigadir Irwan Lombu.
"Saat mencoba membubarkan, para pelaku meneriakkan dengan kata-kata provokasi, yaitu polisi gadungan," ujar Zulpan.
Brigadir Irwan Dipukul dan Diseret
Aksi pengeroyokan itu pun sempat coba dilerai oleh istri Brigadir Irwan Lombu. Sayangnya, pelaku tidak mengacuhkan hal tersebut dan lanjut memukuli korban.
"Yang lebih memprihatinkan, korban ditemani istrinya. Karena ada provokasi tersangka mengeroyok, dicoba dilerai oleh istri korban, tapi tidak diindahkan pelaku," terang Zulpan.
Brigadir Irwan Lombu pun diseret dan dipukuli oleh para pelaku. Bahkan dirinya sempat dipukul menggunakan pistol korek atau pistol mainan.
"Bagaimana dia dipukul dan diseret para tersangka. Itu senjata pistol korek, jadi bukan senjata api. Jadi pistol korek untuk takut-takutin dan digunakan pukul korban," ucapnya.