.webp)
Tiga rumah adat Toraja atau tongkonan dilaporkan roboh setelah diterjang angin kencang di Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tapi pemilik tongkonan merugi hingga ratusan juta rupiah.
"Pada saat itu angin bertiup sangat kencang dan mengakibatkan tiga unit lumbung (rumah adat tongkonan) yang dalam keadaan kosong roboh," ujar Kapolres Toraja Utara AKBP Yudha Wirajati kepada detikcom, Rabu (8/12/2021).
Peristiwa robohnya tongkonan tersebut terjadi di Dusun Ulu Kallan, Lembang Kapala Pitu, wilayah Kecamatan Kapala Pitu, pada Selasa (7/12). Menurut Yudha, yang roboh tersebut tepatnya adalah bagian lumbung padi dari tongkonan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lumbung padi itu letaknya di bagian depan tongkonan. Lumbung padi ini digunakan sebagai tempat menyimpan padi di bagian atasnya, sedangkan bawahnya digunakan sebagai tempat berkumpul," kata Yudha.
Menurut Yudha, pemilik tongkonan itu sedang tak berada di lokasi saat peristiwa terjadi. "Tapi kerugian material diperkirakan sekitar Rp 250 juta," katanya.
Yudha menambahkan lokasi robohnya tongkonan tersebut tepat berada di wilayah dataran tinggi sehingga dia meminta warga sekitar untuk tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem.
"Khususnya bagi warga yang bermukim di kawasan dataran tinggi yang rentan bencana alam angin puting beliung dan tanah longsor agar terus waspada. Apalagi sampai saat ini terjadi pemadaman arus listrik sehingga jaringan komunikasi mengalami gangguan," pungkas Yudha.
(hmw/nvl)
