Jakarta -
Finalis Puteri Indonesia 2015, Olvah Alhamid, ramai diperbincangkan lantaran ujaran rasisnya kepada satu ras tertentu. Olvah diketahui juga sebagai sosok pejuang setop rasisme.
Olvah diketahui sebagai finalis Puteri Indonesia wakil dari Papua Barat. Ia juga merupakan Puteri Papua Barat 2015.
Selain itu, ia pernah menjadi 16 besar Miss Eco Universe 2016 untuk kategori Best National Costume, Miss Cooking, hingga Miss Digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di media sosial, Olvah dikenal sebagai sosok finalis Puteri Indonesia yang kerap mengangkat isu-isu antirasisme dan perjuangan masyarakat Papua. Ia juga kerap berbicara soal isu lingkungan.
Olvah juga pernah viral setelah berdebat dengan Ketua YLBHI Asfinawati soal masalah HAM di Papua.
Terbaru, Olvah kembali viral karena ujaran rasisnya. Ujaran itu ada dalam video yang berasal dari Story Instagram @olvaholvah. Dalam video tersebut, Olvah tampak baru sampai di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Dia melihat beberapa penumpang yang juga baru sampai di bandara. Dia lantas menyebut orang-orang yang lewat itu dengan nada rasis.
"Nih, orang-orang ini orang China semua nih. Mereka takut loh, takut ama kita, padahal mereka yang bawa penyakit ke Indonesia," kata Olvah dalam video seperti dilihat detikcom, Rabu (8/12/2021).
Tak sampai di situ saja. Olvah juga meneriaki orang-orang itu.
"Hei, China... China..., hey hua huh!" ujarnya.
Simak Video 'Finalis Puteri Indonesia Olvah Alhamid Minta Maaf Usai Diduga Rasis':
[Gambas:Video 20detik]
Klarifikasi Olvah
Olvah pun segera memberikan klarifikasi terkait video berbau rasis itu. Dia meminta maaf sebesar-besarnya dan tidak membenarkan sama sekali sikapnya dalam video tersebut.
"Di sini saya hanya ingin mengklarifikasi, mungkin teman-teman sudah melihat video viral, yang tentang saya di Bandara Soekarno-Hatta. Dan saya ingin meminta maaf sebesar-besarnya, sedalam-dalamnya terhadap apa yang saya bilang dalam video itu. Yang seharusnya saya tidak saya lakukan. Apa pun penjelasan saya di sini tidak membenarkan sikap saya saat itu," kata Olvah dalam video yang ia unggah di akun Instagramnya.
Olvah pun menceritakan pengalamannya ketika menjadi korban perlakuan tidak menyenangkan dari ras tertentu. Bahkan ia pernah diludahi oleh oknum dari ras ini.
"Hanya saja memang di masa lalu saya sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan yang menimbulkan luka mendalam terhadap saya. Terutama dari ras-ras tertentu dari Indonesia. Khususnya ras China," tuturnya.
"Saya tiga tahun sekolah di Surabaya, di sana mendapatkan perlakuan yang sangat-sangat tidak menyenangkan. Begitu juga dengan kakak saya. Begitu pula orang tua saya. Orang tua saya pernah berjalan dengan saya di suatu mal, dan kami juga diludahi oleh beberapa orang itu," lanjutnya.
Olvah juga bercerita soal pengalamannya saat disebut monyet oleh seseorang di mal mewah di Jakarta. Olvah pun mengaku kembali teringat dengan peristiwa di masa lalu tersebut karena kesan jijik yang ditampilkan oleh orang pesawat.
"Saya sempat di-interview dan saya cerita pernah dibilang monyet di dalam mal sangat mewah di Jakarta. Jujur memberikan luka tersendiri bagi saya. Dan juga sebelum video itu, perlakuan jijik ini, atau perlakuan sikap dari mereka yang kayak gitu sama kami di pesawat saat itu, itu membuat saya terluka lagi," ungkapnya.
Yayasan Puteri Indonesia Buka Suara
Yayasan Puteri Indonesia pun menyayangkan ujaran berbau rasis Olvah ini. Mereka merasa lega karena Olvah sudah memberikan klarifikasi.
"Dalam hal ini kami sebagai bagian keluarga Puteri Indonesia ikut menyesal dengan apa yang disampaikan oleh Olvah. Tetapi kami juga bangga dan bahagia karena Olvah dengan berbesar hati mengakui kesalahannya, kekhilafannya dan sudah memberikan klarifikasi," kata Kepala Departemen Komunikasi Yayasan Puteri, Mega Angkasa, kepada wartawan, Selasa (8/12).
Mega menegaskan Olvah pada dasarnya sangat menolak rasisme. Dia bersyukur Olvah akhirnya sudah meminta maaf.
"Pada dasarnya, Olvah adalah seorang remaja muda yang berprestasi dan sangat menolak apa yang disebut dengan rasisme. Dan kami bersyukur semua sudah clear. Olvah sudah memberikan klarifikasi untuk minta maaf dan berharap hal ini nggak terjadi lagi untuk waktu ke depannya," jelasnya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini